Cerita Banjir Jakarta Zaman Kolonial, Ibu Kota Sempat akan Pindah ke Bandung
JAKARTA, iNews.id - Sejarah banjir besar di Jakarta masa kolonial dimulai sejak awal abad ke-17, ketika Jan Pieterszoon Coen mendirikan Kota Batavia. Sejak lama, Jakarta sudah sering direndam banjir hingga ibu kota Hindia Belanda sempat akan dipindah ke Bandung.
Pada masa itu, Coen membangun beberapa kanal dan sodetan Kali Ciliwung untuk mengatasi banjir yang melanda Batavia.
Namun upaya ini tidak membuahkan hasil yang signifikan. Pada tahun 1600-an, banjir besar terjadi lagi ketika Coen menjabat sebagai Gubernur Jenderal VOC.
Pada masa ini, Coen juga membangun beberapa kanal dan sodetan Kali Ciliwung untuk mengatasi banjir, tetapi hasilnya tidak memuaskan.
Pada tahun 1621, banjir besar kembali terjadi di Batavia, dan pada tahun 1654, banjir besar lainnya melanda kota tersebut. Pada tahun 1873, banjir besar terjadi lagi, dan pada tahun 1918, banjir besar terjadi ketika pemerintahan Gubernur Jenderal VOC Johan Paul van Limburg Stirum. Dua tahun kemudian, Stirum mencanangkan Kanal Banjir Barat, yang dimulai dari Pintu Air Manggarai hingga Muara Angke. Ketinggian air mencapai 1,5 meter di beberapa titik.