Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dihantam Topan Kalmaegi Tewaskan 204 Orang, Filipina kini Bersiap Hadapi Topan Fungwong
Advertisement . Scroll to see content

Cerita Banjir Jakarta Zaman Kolonial, Ibu Kota Sempat akan Pindah ke Bandung

Minggu, 07 Juli 2024 - 04:04:00 WIB
Cerita Banjir Jakarta Zaman Kolonial, Ibu Kota Sempat akan Pindah ke Bandung
Catatan sejarah menyebutkan Jakarta telah lama kesulitan menangani banjir sejak zaman kolonial Belanda (Foto: Kota Tua/Antara)
Advertisement . Scroll to see content

Melansir dari situs Indonesia Baik milik Kementerian Kominfo, Sabtu (6/7/2024), Belanda membentuk Department van Burgerlijke Penbare Werken (BOW) tahun 1918 dan kemudian diserahkan kepada Gemeentewerken pada 1933. Pembangunan Kanal Banjir Barat dan Kanal Banjir Timur dilakukan untuk mengatasi banjir, tetapi masalah banjir di Jakarta tetap berlanjut.

Iwan Hernawan dalam jurnalnya berjudul 'Bencana di Batavia dan Pemindahan Pusat Pemerintahan pada Masa Kolonial Belanda', menyebutkan Batavia akan dipindah ke Bandung karena wabah banjir yang juga menyebabkan kolera pada awal abad 20.

Iwan mengutip laporan  HF  Tillema  tentang kota-kota pantai di Pulau Jawa, termasuk Batavia yang udaranya panas dan tidak sehat karena mudah terjangkit penyakit.  

Tillema mengusulkan kepada Gubernur Jenderal JP Graaf van Limburg Stirum (1916-1921), agar ibu kota Pemerintahan Hindia Belanda dipindahkan ke Bandung yang udaranya sejuk. 

Sejumlah fasilitas militer hingga infrastuktur jalan dan kereta api sudah dibangun untuk mendukung upaya itu. 

Pemindahan terakhir dilakukan pada Maret 1942. Namun, Belanda mendapat tekanan oleh Jepang. Upaya pemindahan itu akhirnya gagal karena Belanda terus ditekan Jepang dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 1945.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut