Covid-19 Landai, Aktivitas Ekonomi di Pasar Tanah Abang Kembali Menggeliat Jelang Natal
Harga yang ditawarkan pedagang umumnya naik di kisaran 10 hingga 30 persen di masa libur Natal. Kisaran harga itu berlaku untuk produksi lokasi maupun impor dari Cina, Bangladesh, Pakistan, India, dan Vietnam.
Nuansa Natal tahun ini tidak begitu tampak di Sentra Grosir Tanah Abang. Sebab ornamen seperti pohon Natal, spanduk maupun pernak pernik khas perayaan yang tidak dipajang oleh pengelola.
Salah satu yang menandai kemeriahan Natal yaitu geliat transaksi di kios penjualan aksesoris yang meriah dengan ribuan produk jenis bros, kalung, dan anting yang terpajang di etalase.
"Bros satuan Rp25.000, kalau beli lusinan Rp240.000. Sudah sepekan ini pembelinya naik ke kisaran sekitar 50 persen," kata pengelola kios aksesoris Nabila di Lantai 1 Blok A, Sania.
Peningkatan transaksi juga dirasakan para pedagang di lantai 3 Pusat Grosir Tanah Abang. Umumnya jenis topi yang diborong pedagang eceran berjenis kupluk dan topi baseball bercorak khas Natal warna merah.
"Yang beli borongan biasanya lewat online yang kirim ke daerah. Kalau di sini rata-rata eceran untuk Natal," katanya.
Pedagang di kios batik menawarkan produk premium rata-rata di atas Rp250.000 per busana. Sedangkan kualitas rendah dibaderol Rp65.000 untuk lengan pendek, dan Rp75.000 untuk lengan panjang. Untuk harga lusinan lebih murah Rp10.000.
Pengelola Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat memproyeksikan jumlah konsumen pusat grosir meningkat hingga 30 persen dibandingkan hari biasa.
“Sekarang status pembatasan kegiatan masyarakat sudah lebih longgar dan ini mendorong semua sektor jadi lebih terasa hidup, termasuk di Tanah Abang,” kata Direktur Utama PT Cakrawala Tirta Buana Indiarto Tanumihardja selaku pengelola Blok A Pasar Tanah Abang.
Dia menjelaskan saat situasi normal sebelum pandemi Covid-19, rata-rata kunjungan konsumen per hari bisa mencapai 60.000 orang. Saat ini, tingkat kunjungan konsumen diperkirakan mencapai hingga 40.000 orang per hari.
Editor: Rizal Bomantama