Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kebiasaan Konsumen Berevolusi, Angela Tanoesoedibjo Ungkap Peluang Baru
Advertisement . Scroll to see content

Elpiji 3 Kg Tak Lagi Dijual Eceran, Pangkalan Gas Diserbu Warga

Senin, 03 Februari 2025 - 13:12:00 WIB
Elpiji 3 Kg Tak Lagi Dijual Eceran, Pangkalan Gas Diserbu Warga
Sejumlah warga antre untuk membeli Gas di salah satu Pangkalan Gas 3 Kg di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Senin (3/2/2025). ( Foto: Aldhi Chandra Setiawan)
Advertisement . Scroll to see content

DEPOK, iNews.id - Kelangkaan gas elpiji 3 kg atau yang dikenal gas melon melanda sejumlah daerah di Jabodetabek termasuk wilayah Kota Depok, Jawa Barat sejak awal Februari 2025 silam. Salah satu pemilik pangkalan gas di wilayah Sukmajaya, Depok, Fita mengatakan bahwa sejak 1 Februari 2025 pangkalan resmi tidak diperbolehkan menyuplai atau mengirim gas ke warung kelontong. 

Alhasil, warga harus membeli tabung gas 3 kg di pangkalan menggunakan KTP agar tepat sasaran.

"Dari mulai tanggal 1 itu sudah langka memang dari sananya nggak ada pengiriman, per tanggal 1 Februari tidak boleh ngirim ke warung-warung. Jadi konsumen langsung ke pangkalan, pangkalan resmi," ucap Fita kepada wartawan, Senin (3/2/2025).

"Sebenarnya enggak langka ya pengiriman seperti biasa cuman karena memang ada sebagian pangkalan begitu datang enggak mau ngasih atau bagaimana. Biasanya kan konsumen langsung ke warung nah ini di warung kosong karena nggak boleh disuplai dari pangkalan," tuturnya.

Fita yang hanya memiliki stok gas 3 kg 70 tabung. Namun, dalam kurun waktu 30 menit langsung ludes terjual dibeli warga.

"Stok hari ini 70 tabung doang. Ludes sekitar 30 menit," kata dia.

Fita mengatakan bahwa satuan harga gas subsidi dibanderol Rp19.000 tidak ada kenaikan harga. 

"Kalau dari pangkalan Rp19.000 per tabung tidak ada kenaikan," katanya.

Fita berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM melakukan evaluasi pembatasan distribusi gas melon ke pengecer atau warung kelontong. Pasalnya, stok gas di pangkalan akan mempersulit warga dan berebut bahkan menimbulkan 'panic buying'.

"Ya kasihan kayak begini Jadi mempersulit warga, kalau di warung-warung ada kan biasanya orang nggak rebutan kayak gini, cuma kan karena pemerintah itu tujuannya biar tepat sasaran ke konsumennya, sedangkan ada warga mampu maunya pakai 3 kg," ucapnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut