Ini Alasan Pemkot Bogor Kembali Berlakukan Ganjil Genap
BOGOR, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat kembali memberlakukan ganjil genap selama PPKM Level 4. Tujuannya untuk menekan mobilitas warga supaya menurunkan penularan covid-19.
Kapolresta Bogor, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menjelaskan ganjil genap menjadi pilihan karena ada pengecualian-pengecualian bagi kendaraan tertentu yang akan melintas. Kendaraan yang dikecualikan antara lain angkutan online, angkot hingga pengantar logistik.
“Berdasarkan evaluasi Satgas selama pelaksanaan PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021, pertama adalah Kota Bogor menjadi kota perlintasan," kata Kombes Pol Susatyo di Bogor, Kamis (22/7/2021).
Kemudian, menyeleksi masyarakat yang akan berbelanja kebutuhan sehari-hari. Dia menambahkan, bantuan tunai yang mulai didistribusikan kepada masyarakat juga membuat upaya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari juga pasti akan meningkat di seputaran kota.
“Harus kami atur agar tidak semuanya menumpuk pada satu hari. Sehingga Satgas Covid-19 Kota Bogor akan memberlakukan ganjil genap dimulai pada Jumat, Sabtu, dan Minggu besok," ucapnya.
"Adapun titik-titik checkpoint kami memiliki tiga pola, apakah itu dilakukan di batas kota, apakah dalam kota, tentunya situasional berdasarkan evaluasi kami dan ganjil genap akan berlaku 24 jam,” ujarnya.
Titik checkpoint tersebut di antaranya di Jembatan Merah, Empang (satu arah dari BTM), Baranangsiang, McD Lodaya, Simpang Denpom, Warung Jambu, SPBU Vivo Air Mancur, ex Bale Binarum, Underpass Solis, Tol BORR, SPBU Veteran, Salabenda, Ciawi, Darmaga, Yasmin, dan Brimob Kedung Halang.
Kendaraan pribadi yang tidak sesuai (pelat nomor ganjil/genap) pada hari itu akan diputarbalikan. Pengecualian bagi pemadam kebakaran, ambulans/mobil jenazah, tenaga kesehatan, kendaraan dinas, angkutan umum, angkutan online, angkutan logistik/sembako dan kondisi darurat lainnya.
“Mulai jam 21.00 WIB ruas jalan SSA (seputaran Kebun Raya Bogor) dan jalan protokol akan ditutup,” tuturnya.
Skema berbeda juga dilakukan terhadap pekerja di sektor esensial/kritikal dan nonesensial/nonkritikal. Petugas tidak akan memeriksa surat-surat di jalan, tetapi akan ada tim khusus yang memonitor ke tempat-tempat usaha.
“Akan ada tim khusus yang akan memonitor di masing-masing kantor dan sebagainya. Sehingga tidak menjadi perdebatan di jalanan. Tetapi kami memberlakukan ganjil genap,” katanya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan Satgas akan terus memperkuat langkah mengurangi mobilitas warga. Namun di sisi lain Pemkot Bogor ingin terus melindungi dan memberikan perhatian kepada denyut ekonomi warga.
“Kita melihat walaupun beberapa hari terakhir ada tren angka-angka mulai membaik, namun demikian masih jauh dari kata terkendali. Kita masih harus fokus untuk memastikan mobilitas tetap bisa dikendalikan, tetapi disisi lain perekonomian warga, terutama warga yang dhuafa harus kita perhatikan,” ujar Bima Arya.
Sementara itu, Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf Roby Bulan mengatakan selain pembatasan mobilitas warga dengan ganjil genap, Satgas juga memperkuat PPKM di wilayah, mulai dari RT/RW, kelurahan, dan kecamatan.
“Dalam hal ini TNI dalam satu minggu terakhir kita ada kegiatan Go Babinsa. Babinsa ini mengantar sembako dan obat-obatan dan vitamin kepada warga isoman, ini bentuk perhatian kita dalam membantu warga isoman dan warga kurang mampu dan ini terus kita laksanakan bersama,” kata Roby.
“Kita harapkan ini bisa meningkatkan imun warga yang isolasi mandiri, kemudian mempercepat penyembuhan sehingga angka kesembuhan di Kota Bogor bisa meningkat,” ujarnya.
Editor: Rizal Bomantama