Kasus Ambulans Dihalangi Pemotor Berseragam Berakhir Damai
JAKARTA, iNews.id - Viral video ambulans Puskesmas Jatinegara membawa bayi dalam keadaan kritis dihalangi pengendara motor berseragam. Kasus itu berakhir damai.
Sopir ambulans, Gholib Nur Ilham mengatakan, kasusnya itu telah diselesaikan secara kekeluargaan antara dua instansi tanpa ada paksaan.
"Dengan ini saya atas nama pribadi dan Puskesmas Kec Jatinegara telah menyatakan bahwasanya permasalahan ini telah diselesaikan secara kekeluargaan, tanpa ada paksaan dari siapa pun dan telah diselesaikan antara instansi & instansi," ujarnya dikutip dari akun Instagram miliknya @gholibnurilham, Jumat (13/8/2021).
Dia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang memberikan atensi dan dukungan terkait kasus yang dialaminya hingga viral di media sosial.
"Terimakasih untuk seluruh masyarakat yang telah perduli dan men-support kasus ini. Sekian dari saya, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar besarnya," ujar Gholib.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (12/8/2021), saat Gholib membawa pasien bayi prematur. Kejadian yang terekam dan viral itu terjadi di Jalan Otto Iskandar Dinata, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur sekitar pukul 10.00 WIB.
Gholib menceritakan kronologi peristiwa yang viral di media sosial itu. Tentang kondisi awal bayi yang dia bawa dari Puskesmas Jatinegara ke RSUD Budhi Asih di Jakarta Timur.
Menurutnya, sedari awal dijemput, kondisi bayi memang prematur belum waktunya lahir. Kondisi bayi memang tidak memungkinkan dirawat di puskesmas sehingga langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.
Gholib mengatakan, puskesmas memutuskan untuk merujuk ke rumah sakit yang memiliki ruang NICU. Setelah mendapatkan ruang NICU di rumah sakit, bayi tersebut segera dibawa.
"Si dedek bayi langsung dibawa menggunakan ambulans Puskesmas Kec Jatinegara yang di mana driver ambulans tersebut adalah saya sendiri," tutur Gholib.
Gholib bercerita, dari awal perjalan ke rumah sakit berjalan lancar. Saat di persimpangan lampu merah dan setelah melewati flyover Cawang, dia mendapatkan kegaduhan yang tidak diinginkan seperti yang diunggah sebelumnya.
Belakangan, dia mendapat informasi, bayi tersebut akhirnya meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit
"Hancur hati ini mendengar kabar ini. Namun Tuhan tau mana yang terbaik dari yang terbaik. Mohon doa terbaiknya dari rekan-rekan semua untuk sang dedek bayi & keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujarnya.
Gholib berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua agar menumbuhkan rasa kemanusiaan. Terlebih terhadap kendaraan prioritas gawat darurat yang harus didahulukan di saat bertugas.
Editor: Reza Yunanto