Langgar PSBB, 8 Rumah Makan di Jakarta Ditutup
JAKARTA, iNews.id - Sebanyak delapan rumah makan di Jakarta diberi sanksi penutupan akibat melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pengelola tetap nekat membuka layanan makan dan minum di tempat.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan, para pengelola rumah makan ini baru pertama kali melanggar sehingga jenis sanksi berupa penutupan operasional selama 1x24 jam pada 15 September 2020.
Sanksi itu sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 79 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019.
"Dari laporan yang dilakukan anggota kami di lapangan, ada delapan tempat (rumah makan)," kata Arifin di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/9/2020).
Menurutnya, para pengelola rumah makan ini baru diizinkan beroperasi kembali mulai Rabu (16/9/2020) besok.
Arifin mengatakan, jumlah restoran dan tempat usaha yang melanggar terus berkurang. Artinya tingkat kesadaran mereka mengenai pentingnya protokol kesehatan Covid-19 semakin membaik.
"Hari ini saya dengan anggota di jajaran provinsi kembali melakukan rencana aksi operasi lagi dan berlanjut untuk 14 hari ke depan," katanya.
Dia mengingatkan, pengelola restoran, rumah makan atau tempat usaha lainnya agar meniadakan layanan makan dan minum di tempat.
Dengan adanya layanan itu, dianggap dapat memicu perkumpulan orang sehingga berpotensi terjadinya penularan Covid-19 antarpengunjung akibat sebaran partikel kecil dari saluran pernapasan (droplet).
"Kami minta kepada restoran, rumah makan atau kafe untuk menyediakan layanan pesan antar atau melalui daring. Bukan layanan makan di tempat," ucap Arifin.
Editor: Donald Karouw