Mengenal Salak Condet, Maskot DKI Jakarta yang Terlupakan
 
                 
                JAKARTA, iNews.id - Gubernur Wiyogo Atmodarminto meneken Keputusan Gubernur Nomor 1796 Tahun 1989 tentang penetapan maskot DKI Jakarta. Elang Bondol dan Salak Condet dipilih sebagai maskot Ibu Kota sampai sekarang.
Namun dua maskot itu seperti dilupakan oleh masyarakat Jakarta di tengah hingar-bingarnya lampu kota dan kemegahan gedung pencakar langit. Bahkan banyak masyarakat salah kaprah dengan mengira maskot DKI Jakarta yaitu Monas.
 
                                Khusus untuk Salak Condet, banyak masyarakat Jakarta yang sudah melupakannya. Dari namanya, buah ini berasal dari kawasan Condet, Jakarta Timur.
Keberadaan buah ini memang tak lepas dari kawasan Condet yang berasal dari kata Ci Ondet yang merupakan anak Sungai Ciliwung. Lokasinya yang berada di daerah aliran sungai membuat tanahnya subur dan cocok untuk berkebun serta bertani.
 
                                        Dikutip dari laman indonesia.go.id, suburnya lahan Condet membuat Willem Vincent Helvetius van Riemsdjik jatuh hati. Dia merupakan tuan tanah sekaligus putra Gubernur Jenderal Jeremies van Riemsdjik yang membeli Condet dari Jacobus Johannes Craan pada 1770.
Helvetius mengembangkan Condet menjadi kawasan pertanian dan peternakan. Selain menghasilkan beras, kawasan ini juga memproduksi tanaman buah berkualitas seperti salak, duku, durian, gandaria, nangka, dan mangga. Pemberian pupuk organik dari kotoran sapi, kerbau, dan kambing menjadikan kualitas serta rasa buah-buahan asal Condet terkenal di kalangan elite Belanda.