Momen Haru Penjual Kopi Lindungi Anaknya dari Hujan, Netizen: Niat Ngopi Malah Mata Berair

JAKARTA, iNews.id - Orang tua merupakan pelindung nomor 1 bagi anaknya. Apapun akan dilakukan orang tua untuk melindungi anaknya meski dalam kondisi sulit sekalipun.

Momen mengharukan ayah melindungi anaknya dari guyuran hujan dibagikan oleh pemilik akun TikTok @larassatipamungkass.

Baca Juga

Thailand dan Kamboja Berkonflik Lagi, 4 Tentara Bangkok Terkena Ledakan Ranjau

Pembuat video dibuat terenyuh karena sang ayah tetap berupaya melindungi anaknya meski kondisinya sedang sulit. Saat itu, pria tersebut sedang bejualan di trotoar.

Kondisi hujan tak membuat sang anak terbangun dari tidurnya. Bocah itu tetap tertidur meski kondisinya basah kuyup.

Baca Juga

Cerita Santri Lansia Ikut Upacara HUT ke-78 RI, Terharu hingga Terkenang Perjuangan Masa Sulit

Lalu sang ayah yang mengenakan topi dan kacamata itu menutupi anaknya dengan terpal. Si anak tak tertutup sepenuhnya dengan terpal sehingga tetap bisa bernapas.

Beralaskan terpal dan di bawah pohon, sang anak tertidur nyenyak di bawah perlindungan ayahnya. Pria itu kemudian tampak ngobrol dengan pembuat video.

"Niat minggir buat ngopi biar mata gak ngantuk malah dibikin mata jadi berair lihat si adik tidur basah kuyup beralas tanah dan berselimut terpal," tulis pemilik akun tersebut dikutip Minggu (20/8/2023).

Netizen pun mengungkapkan rasa ibanya lewat kolom komentar. Bahkan ada yang menjelaskan kondisi keluarga tersebut.

"Itu tetangga saya kak, jualan kopi keliling di depan pom bensin Shell Trisakti Kedokteran Gigi, kehidupan ekonominya memang sulit," tulis pemilik akun @ipra7.

"Kata bapakku, anak-anak yang hidup begitu jarang sakit bukan karena sudah bebal karena keadaan, tapi ada malaikat di setiap langkahnya yang jagain dia," tulis @alliza.s.

Sang pengunggah video pun mengajak netizen untuk mengulurkan bantuan jika melihat pria penjual kopi tersebut.

"Yang lewat grogol depan pom bensin Shell Trisakti beli dagangan si bapak ya gais. Bapaknya jual kopi keliling," tuturnya.

Editor: Rizal Bomantama