Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MK Tolak Gugatan agar Anggota DPR Bisa Dipecat oleh Rakyat
Advertisement . Scroll to see content

Ratusan Mahasiswa di Tangsel Sebar Ribuan Pamflet Tolak Politik Dinasti dan Penjahat HAM

Jumat, 12 Januari 2024 - 08:26:00 WIB
Ratusan Mahasiswa di Tangsel Sebar Ribuan Pamflet Tolak Politik Dinasti dan Penjahat HAM
Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Ciputat, Tangerang Selatan, melakukan aksi bagi-bagi ribuan pamflet di halte depan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Kamis (11/1/2024). (Foto MPI).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Ciputat, Tangerang Selatan, melakukan aksi bagi-bagi ribuan pamflet di halte depan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Kamis (11/1/2024). Aksi ini bentuk perlawanan terhadap politik dinasti dan penjahat HAM di Pilpres 2024.

Di lokasi ini, para mahasiswa terlihat membagi-bagikan pamflet perlawanan kepada para pengguna jalan yang melintasi Jalan Ir H Djuanda, Tangerang Selatan. Para mahasiswa itu juga terlihat memakai topeng Guy Fawkes sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasaan yang dianggap tiran.

Pamflet-pamflet itu salah satunya bertuliskan “Menolak Dinasti Politik dan Penculik”, “Tolak Politik Dinasti”, hingga tabloid Achtung berjudul “Reformasi Dikhianati”. Adapun, aktivis mahasiswa itu terdiri dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UMJ, PTIQ, ITB-Ahmad Dahlan.

Koordinator Aksi, Glamora Lionda menegaskan, ada alasan mendasar kenapa mahasiswa menolak politik dinasti dan penjahat HAM. Terlebih, dalam perhelatan Pilpres 2024 ada salah satu kontestan yang teridentifikasi melakukan praktik politik dinasti dan diduga terlibat kasus pelanggaran HAM. 

“Ini bentuk tanggung jawab kita sebagai anak bangsa dan bentuk rasa cinta kita buat Indonesia, menyoal pilpres ini ya,” kata aktivis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.  

Dia pun mengutip salah satu pemberitaan media nasional bahwa Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto adalah produk gagal orde baru. Sedangkan Cawapres Gibran Rakabuming Raka adalah produk haram dari pembajakan hukum Mahkamah Konstitusi (MK). 

"Kita mau bicara dan sampaikan bahwa Prabowo-Gibran adalah bentuk humor dan kelucuan dalam ruang demokrasi kita,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengajak mahasiswa Indonesia sebagai agen perubahan untuk bergerak melawan ketidakadilan yang dipertontonkan secara jelas dan nyata ini. 

“Kita hari mau kasih predikat bahwa dalam sejarah kita, Prabowo-Gibran layak buat kita sematin sebagai kontestan politik humor!” pungkasnya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut