Safari Ramadan di Depok, Satgas Nusantara Ajak Umat Jaga Pilkada Damai
"Pilkada terjadi polarisasi masyarakat. Yang satu mendukung si A, yang lainnya mendukung si B. Nah ada yang menyampaikan black campaign, berita-berita hoaks. Nah ini yang berbahaya, apalagi berita itu ada ujaran kebencian,” kata alumnus Akpol 1988 ini.
Karena isu-isu dan fitnah itu diputar terus, masyarakat yang selama ini damai bisa menjadi saling curiga bahkan berujung perseteruan. Gatot pun mewanti-wanti agar masyarakat jangan sampai larut atau terjebak pada hal-hal yang tak bisa dipertanggungjawabkan tersebut.
”Kita yang selama ini aman, damai itu saling curiga antara satu dengan yang lainnya, yang pada akhirnya bisa menimbulkan konflik. Kalau konflik semakin membesar, akan berdampak pada disintegerasi bangsa," kata mantan Wakapolda Sulawesi Selatan ini. Karena itu Gatot mengajak umat dan masyarakat luas agar senantiasa mengawal pesta demokrasi dalam suasana sejuk dan damai.
Dalam kesempatan itu, Gatot sempat mengenang saat dirinya menjabat Kapolresta Depok (2008). Ketika itu Gatot kerap bersilaturahmi dengan tokoh agama, masyarakat, pemuda dan elemen lainnya untuk bersama-sama menjaga kamtibmas di wilayah Depok.
Walaupun sudah lama meninggalkan Depok, Gatot mengaku tetap menjaga hubungan baik dengan para tokoh, termasuk KH Ahmad Damanhuri. "Berbahagia rasanya saya masih bagian dari jamaah. Rasanya saya masih bagian dari Kota Depok ini dan saya bersyukur selama di Depok dulu tidak ada masalah-masalah yang berarti," kata dia.
Editor: Zen Teguh