Saksi Kedahsyatan Tsunami Anyer, Diawali Suara Gedebum, Mirip Ledakan
Segera saya menghidupkan mobil. Beruntung, air laut yang menggenangi area playground surut sehingga bisa dilewati mobil.

Keluar Wisma, saya ambil arah ke kiri, ke arah Jakarta. Baru sekitar 200 meter berkendara ternyata, jalan tidak bisa dilalui. Reruntuhan bangunan yang berserakan di jalan menghalangi laju mobil. Kondisi gelap gulita semakin menyulitkan.
Saya putuskan putar balik. Sama saja, baru melaju sekitar 400 meter, material reruntuhan menutup jalan. Ada mobil Yaris merah di tengah jalan yang menabrak material gorong-gorong. Saya putuskan berhenti, tak melanjutkan perjalanan.
Dalam kebingungan, datang pengendara motor, warga setempat, yang memandu kami.
Kami dipandu menuju ketinggian. Ternyata di perkampungan sudah banyak warga berkumpul. Baik warga setempat yang mengungsi maupun wisatawan.
Perkembangan teraktual menunjukkan, terjangan air laut yang sungguh mencekam itu ternyata bukan gelombang pasang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa ombak besar tersebut tsunami.