Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Puncak Gunung Fuji Diselimuti Salju, 2 Pekan Lebih Cepat dari Tahun Lalu
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Stasiun Manggarai, Saksi Bisu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Rabu, 01 Desember 2021 - 06:40:00 WIB
Sejarah Stasiun Manggarai, Saksi Bisu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Stasiun Manggarai jadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan (Foto : Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Stasiun Manggarai merupakan salah satu stasiun tersibuk di Jakarta. Setiap harinya, puluhan ribu penumpang lalu lalang di stasiun tersebut. 

Sejak 25 September 2021, Stasiun Manggarai mengoperasikan jalur layang (elevated track) untuk KRL Bogor Line. Pada lantai 2 bangunan baru, jalur 10, 11, 12, dan 13, difungsikan untuk melayani naik/turun pengguna KRL relasi Bogor/Depok-Jakarta Kota PP.

Namun ternyata, Stasiun Manggarai juga menjadi saksi perjuangan kemerdekaan dan kemajuan transportasi kereta api di Indonesia.

Stasiun Manggarai memang mulai dibangun pada 1914 oleh arsitek Belanda bernama Ir. J. Van Gendt atau setelah 41 tahun pembangunan jalur KA Batavia (Jakarta Kota)–Buitenzorg (Bogor) 1869-1873. Saat pembangunan jalur KA Batavia-Buitenzorg, tak ada rencana pembangunan stasiun/ atau halte di Manggarai.

Ketika itu yang ada Stasiun Boekitdoeri (Bukit Duri) yang dibuka pada 1908 (bukan Dipo Bukit Duri). Saat ini lokasinya 400 meter di selatan Stasiun Manggarai. Stasiun Manggarai baru direncanakan dibangun setelah perusahaan kereta api Negara, Staatssporwegen (SS) menguasai jaringan kereta api di Jakarta pada 1913.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut