Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tokyo College of Music Kagumi Merdeka Belajar, Ingin Jadi Mitra Kemdikbudristek dalam IISMA
Advertisement . Scroll to see content

Selesai Mengikuti MOS, Faddil Dicoret dari Siswa SMAN 6 Pamulang

Selasa, 31 Juli 2018 - 16:34:00 WIB
Selesai Mengikuti MOS, Faddil Dicoret dari Siswa SMAN 6 Pamulang
Muhammad Faddilah Husen dicoret dari siswa SMAN 6 Pamulang. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

TANGERANG SELATAN, iNews.id – Perilaku Muhammad Faddilah Husen tidak seperti biasa dalam sepekan terakhir. Remaja yang dikenal periang itu mendadak menjadi pendiam dan kerap mengurung diri di kamar.

Perubahan sikap 180 derajat warga RT 01 RW III Pamulang Barat, Tangerang Selatan itu bukan tanpa alasan. Faddil dicoret secara sepihak oleh sekolah yang menjadi tujuan naik ke jenjang selanjutnya, padahal sebelumnya sudah diterima.      

Kekecewaan Faddil bertambah setelah SMA Negeri 6 Pamulang tidak memberitahukan sebelumnya. Anak pasangan Yasin dan Leonita Sugiarti itu sempat membeli seragam dari sekolah. Bahkan, Faddil juga sudah mengikuti masa orientasi sekolah (MOS) dan tes kejuruan siswa.

Faddil baru mengetahui tidak diterima di SMAN 6 setelah kegiatan belajar mengajar sudah aktif. Saat pihak sekolah mengumumkan pembagian kelas kejuruan siswa, nama Faddil tidak ada dalam daftar siswa SMAN 6 Pamulang.  

“Saya sudah senang diterima di sekolah negeri. Sudah sekolah juga, tetapi waktu lihat pengumuman pembagian kelas nama saya enggak ada. Saya disuruh ke ruang guru,” kata Faddil di rumahnya Pamulang Barat, Selasa (31/7/2018).

Dia mengaku sempat menanyakan alasan dirinya dicoret dari siswa SMAN 6 Pamulang. Namun pihak sekolah tidak dapat memberikan kejelasan. Sekolah justru meminta Faddil untuk memanggil orang tuanya.

“Orang tua saya sudah berulang kali mendatangi sekolah, tetapi sama tidak ada jawaban yang jelas juga. Kepala sekolahnya juga selalu enggak ada. Kemudian ibu memutuskan untuk mengambil seragam dan barang-barang yang sudah dibeli dari sekolah,” ujar dia.

Faddil pun tak tahu harus berbuat apa. Dia terpaksa tidak dapat bersekolah karena jadwal pendaftaran siswa baru tahun ajaran 2018/2019 sudah tutup.

Tidak tega dengan perubahan sikap anaknya, saat ini orangtua Faddil mendatangi kantor Gubernur Banten Wahidin Halim di Kota Serang, untuk mengadukan hal tersebut.   

Saat dikonfirmasi, perwakilan SMAN 6 Pamulang Budi Mulyono membenarkan adanya pemecatan atau pencoretan siswa atas nama Faddil. Menurut Budi, kejadian tersebut dikarenakan ada salah paham antara sekolah dengan orang tua Faddil.

“Ceritanya anak ini mendaftar online. Jadi terdaftar sebagai peserta didik. Nah, ketika pengumuman dia enggak diterima tetapi mungkin enggak tahu orangtuanya. Kemudian, waktu daftar ulang Jumat dia telat. Baru Senin ketemu salah satu guru, tetapi kebetulan tidak ada gurunya,” tutur Budi.

Kemudian, lanjut Budi, karena merasa diterima, Faddil ikut serta dalam masa orientasi sekolah. Akan tetapi, namanya tidak tercantum sebagai siswa SMAN 6 Pamulang.

“Dia memang sudah mengikuti tiga hari MOS. Tetapi MOS itu kan panitianya OSIS jadi tidak tahu. Karena itu, saat pembagian kelas tidak ada namanya, karena memang tidak diterima,” ujar Budi.

Editor: Khoiril Tri Hatnanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut