Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ibu Korban Tragedi Monas Laporkan Panitia ke Polisi
Advertisement . Scroll to see content

Soal Bagi-Bagi Sembako di Monas, Pemprov DKI Mengaku Kecolongan

Senin, 30 April 2018 - 23:36:00 WIB
Soal Bagi-Bagi Sembako di Monas, Pemprov DKI Mengaku Kecolongan
Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede (kedua dari kiri). (Foto: iNews.id/Wildan Catra)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id –  Kegiatan bagi-bagi sembako gratis dalam Pesta Rakyat bertajuk ‘Untukmu Indonesia’ yang diadakan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu 28 April 2018, menuai kritik dari sejumlah kalangan. Bahkan, tak sedikit yang menganggap kegiatan itu mengandung muatan politis.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan bagi-bagi sembako itu. “Saya sampaikan bahwa penyelenggaraan acara itu sama sekali tidak kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, itu yang paling utama,” ujar Mangara di Balai Kota Jakarta,  Senin (30/4/2018).

Dia menuturkan, pada hari digelarnya acara itu, ada sekira 100.000 warga yang datang ke kawasan Monas. Sementara, pihak panitia sedari awal tidak memprediksikan berapa banyak massa yang bakal datang ke tempat wisata tersebut. “Yang kedua, panitia tidak menjelaskan perkiraan jumlah massa yang mau didatangkan. Kurang lebih berdasarkan hasil checker dari Monas itu massa yang masuk kurang lebih 100 ribuan (orang),” ucapnya

Mangara mengatakan, instansinya awalnya tidak tahu-menahu jika di dalam acara Pesta Rakyat, akhir pekan lalu, ternyata juga diisi dengan kegiatan bagi-bagi sembako gratis untuk warga. Dia baru mengetahui adanya agenda tersebut ketika hadir di Monas, siang harinya.

Mangara pun mengaku tidak bisa berbuat banyak tatkala menyaksikan pembagian sembako itu di depan matanya. Dia beralasan, jika kegiatan tersebut diberhentikan secara tiba-tiba, dikhawatirkan ribuan pengunjung yang hadir menjadi sangat kecewa dan lalu berbuat anarkistis.

“Jadi, awalnya kami tidak mengetahui di sana akan ada bagi sembako. Justru ketika sudah terjadi (acara bagi-bagi sembakonya), kami lihat situasinya tidak kondusif, kemudian kami hentikan sementara. Lalu kami kawal dan atur pembagiannya,” katanya.

Dia menjelaskan, panitia awalnya menjadwalkan acara Pesta Rakyat berakhir pada Sabtu malam. Namun,  dia bersama aparat kepolisian akhirnya memutuskan untuk memberhentikan acara tersebut pada pukul 18.00 WIB.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansah mengatakan, pada hari berlangsungnya kegiatan, banyak pengunjung membawa kendaraan, mulai dari sepeda motor hingga bus. Kendaraan-kendaraan itu memadati Jalan Medan Merdeka, sehingga terjadi kemacetan dan kesemrawutan.

“Coba bayangkan, kalau 100.000 orang datang ke Monas dengan kendaraan berati kendaraannya itu ada berapa? Kendaraan yang masuk sudah kelebihan, sehingga jalan sekitar Medan Merdeka itu terkunci. Itulah yang membuat suasana hari Sabtu itu betul-betul crowded,” ucap Andri.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut