Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Asyik! Pekerja Jakarta Dapat Bonus Akhir Tahun dari Pemprov, Ini Daftarnya
Advertisement . Scroll to see content

Sopir Tolak OK OTrip, Organda DKI: Ikut Saja Dulu Biar Tahu Sebenarnya

Kamis, 22 Februari 2018 - 16:08:00 WIB
Sopir Tolak OK OTrip, Organda DKI: Ikut Saja Dulu Biar Tahu Sebenarnya
Aksi demo angkot trayek Tanah Abang. (Foto: iNews.id/Wildan Catra Mulia)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA,iNews.id – Sempat “adem” setelah negosiasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI beberapa waktu lalu, sopir angkutan kota (angkot) trayek Tanah Abang kembali berdemo di depan Stasiun Tanah Abang, Kamis (22/2/2018). Kali ini, mereka menolak syarat program One Karcis One Trip (OK OTrip) yang ditawarkan Pemprov DKI.

Dari pantauan iNews.id, ada sekitar 30-an sopir memarkirkan angkotnya berbaris di Jalan Jati Baru atau depan Stasiun Tanah Abang. Mereka membentangkan beberapa spanduk bertuliskan penolakan program OK OTrip. Aksi mogok tersebut dilakukan karena para sopir terbebani syarat jarak tempuh pada OK OTrip.

Perwakilan sopir angkot M08, Ahmad Fauzi mengatakan, jarak tempuh program OK OTrip harus mencapai 170 kilometer (km) per hari. Dia menganggap, syarat tersebut memaksa sopir untuk terus bekerja tanpa istirahat.

“Ukuran jarak terlalu jauh, jika jarak tempuh sebesar itu, kita terkekang dan tidak ada kebebasan,” kata Fauzi.

Sedana sopir disampaikan sopir angkot M10 Leo Hariadi. Menurut dia, penerapan program OK OTrip membuat sopir tidak diperbolehkan ngetem atau berhenti sementara. Selain itu, sopir juga terus-menerus menginjak gas mobil. Sehingga, kata dia, kondisi tersebut justru lebih banyak memakan tenaga dan melelahkan sopir.

“Ada beberapa perwakilan yang ngobrol sama angkot, mereka sudah gunakan OK OTrip, mereka juga kerja lebih berat,” kata Leo.

Sopir meminta pemprov DKI Jakarta untuk tidak memaksakan bergabung dengan OK OTrip pada semua Angkot Trayek Tanah Abang. Leo memilih tetap berjalan seperti biasa.

“Padahal dengan biasa kayak gini, kita sudah bisa dapat untung kok. Soalnya kita enggak yakin 170 kilometer per hari, kalo enggak sampai 170 takutnya dipotong lagi penghasilannya,” kata dia.

Dewan Pembina Unit Angkutan Lingkungan Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Petrus Tukimin mengatakan, sopir hanya bisa menyanggupi 100 km per hari. Sementara berdasarkan kajian Pemprov DKI 170 kilometer dan Transjakarta 175 kilometer. Menurut dia, kajian tersebut sudah diturunkan dari kajian awal Dinas Perhubungan sejauh 190 km. “Tapi itu juga mereka masih tidak tercapai kan kalau enggak kecapai hasilnya enggak akan maksimal," ujar Petrus.

Meskipun para sopir angkot pesimis dengan capaian yang ditargetkan pemprov, Petrus mengaku tetap mencoba meyakinkan untuk ikut uji coba OK OTrip rute Tanah Abang. “Saya bilang ikut saja dulu uji coba. Kalau sudah ikut uji coba baru kita tahu berapa sih yang sebenarnya,” tutur  Petrus.

Editor: Khoiril Tri Hatnanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut