Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Gunung Lawu Masuk Lelang Wilayah Kerja Panas Bumi, ESDM Jelaskan Hal Ini
Advertisement . Scroll to see content

10 Penyebab Pemanasan Global dan Cara Mencegahnya yang Patut Diketahui

Rabu, 01 Juni 2022 - 11:12:00 WIB
10 Penyebab Pemanasan Global dan Cara Mencegahnya yang Patut Diketahui
Ilustrasi Pemanasan Global
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemanasan global atau global warming menjadi salah satu isu yang dihadapi dunia saat ini. Menurut para ahli pemanasan global adalah terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi.

Merriam-Webster mendefinisikan pemanasan global sebagai peningkatan suhu atmosfer dan suhu laut di bumi secara luas. Hal itu diperkirakan karena peningkatan efek rumah kaca yang dihasilkan terutama dari polusi.

Peningkatan suhu permukaan bumi dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi. Kemudian, sebagian sinar ini berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar inframerah yang diserap oleh udara dan permukaan bumi.

Pemanasan global sudah menjadi fenomena yang terjadi akibat dari kegiatan manusia. Berikut penyebab pemanasan global dan cara mencegahnya yang
patut diketahui.

10 Penyebab Pemanasan Global

  • 1. Efek rumah kaca

Bumi menyerap energi matahari berupa cahaya yang kemudian berubah menjadi panas. Energi yang telah diserap bumi ini dapat menghangatkan bumi, yang sebagiannya akan dipantulkan kembali ke luar angkasa.

Proses inilah yang disebut dengan efek rumah kaca. Menumpuknya jumlah gas rumah kaca di atmosfer mengakibatkan sebagian dari panas ini tetap terperangkap di atmosfer bumi

Akibatnya, panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi, dan terjadi berulang kali sehingga meningkatkan suhu rata-rata tahunan bumi. Efek rumah kaca ini dibutuhkan oleh makhluk hidup yang ada di bumi, namun jika gas-gas ini menumpuk di atmosfer, maka akan mengakibatkan pemanasan global.

  • 2. Variasi matahari

Dalam penelitian berjudul ‘Cosmic Rays, Clouds, and Climate’ terdapat hipotesis yang menyatakan bahwa variasi dari matahari yang diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan global. Ilmuwan dari Duke University memberi estimasi matahari telah berkontribusi terhadap 45-50 persen peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000.

Sekitar sekitar 25- 35 persen antara tahun 1980-2000. Namun dalam penelitian berjudul ‘Do Models Underestimate the Solar Contribution to Recent Climate Change?’ yang dilakukan oleh Pusat Prediksi dan Penelitian Iklim Hadley, Inggris, disebutkan bahwa meskipun sensitivitas iklim dipengaruhi oleh matahari, sebagian besar pemanasan global terjadi karena efek rumah kaca.

  • 3. Berkurangnya hutan

Hutan sebagai paru-paru dunia memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Namun menurut data Bank Dunia, ada sekitar 14,4 juta hektare hutan yang hilang setiap tahunnya.

Hal ini disebabkan oleh pembukaan lahan untuk area industri dan perumahan, yang kemudian menimbulkan banyak efek rumah kaca. Berkurangnya jumlah pohon yang dapat menyerap karbon dioksida akan berdampak pada pencemaran udara yang mengganggu kesehatan manusia.

  • 4. Penggunaan bahan bakar bensin

Bahan bakar bensin dapat menimbulkan karbon dioksida yang akan menangkap cahaya panas. Cahaya panas ini tidak dapat disalurkan ke luar angkasa karena penumpukan gas di atmosfer.

Alhasil, cahaya panas akan kembali lagi ke bumi. Hal tersebut berdampak buruk terhadap kualitas udara di bumi dan berpengaruh terhadap pemanasan global.

  • 5. Polusi gas metana

Gas metana merupakan gas yang berasal dari bahan-bahan organik yang terkait dari hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan, dan peternakan. Semakin tinggi produksi yang dilakukan pada bidang tersebut, maka akan meningkatkan banyak gas metana yang dilepaskan ke permukaan bumi.

Akibatnya, gas rumah kaca yang dapat memerangkap panas dalam atmosfer dan menyebabkan global warming.

  • 6. Sampah plastik

Penelitian menyebutkan bahwa plastik dapat mengeluarkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari. Gas metana yang berasal dari alami atau buatan sangat memengaruhi pemanasan global yang terjadi saat ini.

  • 7. Gas karbon monoksida

Gas karbon monoksida muncul dari penggunaan kendaraan bermotor dan menyebabkan polusi. Penggunaan yang sangat banyak oleh manusia membuat karbon monoksida menjadi penyebab pemanasan global. 

Memakai kendaraan umum atau berjalan kaki merupakan salah satu cara mengurangi gas karbon monoksida yang ada di bumi.

  • 8. Perilaku konsumtif

Perilaku konsumtif merupakan perilaku berlebihan dalam membeli atau memakai suatu barang. Ternyata, hal tersebut memberikan dampak terhadap lingkungan. 

Produk-produk yang digunakan manusia berkontribusi sebesar 60 persen gas rumah kaca di dunia. Produksi suatu barang seperti penggunaan listrik dan batu bara, menyumbang banyak energi untuk gas rumah kaca.

  • 9. Gas industri

Asap gas industri berupa gas karbon dioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain sebagainya dapat menimbulkan pencemaran udara. Kadar karbon kegiatan industri mencapai 412 bagian per juta dalam 150 tahun terakhir.

Gas yang ditimbulkan tersebut memberikan kontribusi terhadap peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir.

  • 10. Penggunan bahan kimia

Penggunaan bahan kimia yang digabungkan menjadi alat rumah tangga yang tidak terkontrol, memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan. Seperti penggunaan kulkas dan pendingin ruangan (AC) yang berlebihan menyumbang kontribusi pada pemanasan global yang terjadi.

Pemanasan global memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan ekosistem lainnya, seperti mencairnya es di kutub yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut, curah hujan yang tinggi, kegagalan panen, hilangnya terumbu karang, kepunahan berbagai spesies, hingga penipisan lapisan ozon pada atmosfer bumi.

Di samping itu, sebuah studi mengungkap dampak positif pemanasan global. Musim panas di kutub yang semakin panas telah melelehkan bagian es yang mengandung banyak zat besi.

Pertambahan jumlah zat besi di lautan ini ternyata berperan penting terhadap meningkatnya jumlah phytoplankton. Jenis plankton tersebut dapat menangkap unsur karbon di udara, sehingga dapat menghambat pemanasan global. Plankton ini juga bisa menjadi sumber makanan bagi mahkluk hidup di lautan.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut