12 Puisi Hari Guru 2022 Singkat yang Menyentuh bagi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
JAKARTA, iNews.id - Puisi Hari Guru bisa dibacakan pada tanggal 25 November mendatang. Puisi menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa sayang kepada para pahlawan tanpa tanda jasa.
Hari Guru diperingati setiap tanggal 25 November. Hal itu bertepatan dengan hari lahirnya PGRI, yakni pada tanggal 25 November 1945 dalam Kongres Guru Indonesia.
Karya NN
kau yang digugu dan kutiru
Adalah cahaya di lembah kebodohan
Aku tidak akan bisa menulis ini
Jika tidak kau kenalkan puisi
Tanpamu aku akan menggelandang
Bahkan, gelandang punya guru
Gurunya adalah pengalaman
Guru yang paling baik dan gratis
Tidak peduli siapa pun dirimu
Guru, dosen, guru privat, orang tua
Muda-mudi atau yang sudah tua
Orang ataupun seorang dukun
Waktu maupun pengalaman
Dari kami yang belajar darimu
Dan kami yang menggugu dan meniru
Untuk mereka seorang guru
Dengarkanlah puisi di hari guru
Karya Susilowati
Tiada pengalaman tanpa jadi guru
Tiada pula pijakan hidup, tanpa guru
Tiada ilmu tanpa guru
Kuberkata karena ada seorang di dekatku, itu guru
Guru waktu aku belum tahu ibu
Ibu adalah guru, jangan lupakan jasanya
Ketika ada PR-mu, ibu pasti gurumu
Ibu, kau pandai bercanda, bernyanyi, mengaji,
membimbing, dan mendidikku
Guru yang tak punya akta, berjasa walau tiada berijazah,
dan bekerja 24 jam sehari, walau kau tak punya tunjangan sertifikasi
Ibu, ini hari penghormatan untukmu
Belum setitik pun terbalas dari anakmu
Namun, kau sudah menuntaskan keempat anakmu
Ibu, ridhomu menyertai kepergian tugasmu
Demi berbakti pada suami, bersama menghadap Ilahi Robbi
Karya: Marzuli Ridwan Al-bantany
Aku terkesima pada setiap tuturmu yang lembut,
bertabur intan permata, dan indah kata pujangga,
menuntun huruf demi huruf, bilangan angka-angka
dan menuliskannya di muka kelas
Karya: Marzuli Rdwa Al-bantany
Kau pahlawan, pejuang ilmu pengetahuan
Tak menuntut riang
Kau pahlawan, tanpa tanda jasa
Tersemat di dada
Telah tak berbilang sudah
Manusia-manusia berilmu kau lahirkan
Di kota, di kampung dan ceruk-ceruk desa
Kau tabah, ikhlas melukis senyum paling indah
Pada setiap resah yang menjengah
Berpantang kau ucap kata lelah
Karya: Muhammad Sapikri
Kalau bukanlah disebabkan sebatang rotan itu
Tak akan mungkin aku mengenal namamu
Saat sebatang rotan melecut di tubuhku
Di situlah aku memahami rasa sakit
Rasa sakit yang mengajar dan menuntunku pada kehidupan sesungguhnya
Dia adalah guru mengajiku
Di setiap malamnya, ia selalu melirih doa
Agar muridnya kelak menjadi manusia yang berakhlak mulia
Sebesar apa pun namamu nanti
Jangan kau lupa dengan sebatang rotan itu
Biar pun kini rotan itu telah rapuh dan patah
Rotan itu juga yang telah membesarkan namamu
Biarkan rasa sakit itu mengalir di tubuhmu
Iannya tak akan sebanding dengan rasa sakit dari dunia yang kejam ini
Karya: Adin
Tentangmu
Sebatas menulis rindu di lembar buku
Adalah sendu
Sekadar bermadah kesah di mulut basah
Adalah salah
Tentangmu
Sekuntum mawar di tengah rimba
Semerbak aroma penuh serlah
Karya Cicik Yulianita
Kami datang untuk tahu
Engkau memberi kami ilmu
Kami datang dengan angan
Engkau memberi kami masa depan
Segala yang kau lakukan..
Tanpa mengharap suatu imbalan
Engkau berikan penerangan dalam hidupku
Engkau luruskan tujuanku
Terima kasih atas semua pengorbananmu
Terima kasih atas semua jasamu
Karya: Cicik Yulianita
Kau sayangi aku dengan kelembutan akhlakmu
Kau hargai aku dengan senyumanmu
Kau dukung aku dengan semangatmu
Kau didik aku dengan rasa sayangmu
Kau ulurkan tangan ketika aku membutuhkanmu
Kau tenangkan aku dengan kesejukan hatimu
Terima kasih ibu guruku
Jasamu selalu kukenang dalam hidupku
Karya: Cicik Yulianita
Sinar mentari terbenam dalam buih ketakutan
Pengharapan terkikis oleh jiwa keangkuhan
Angan dan cita melebur dalam ketidakpastian
Adakah impian dalam gapaian
Wahai guruku..
Selamatkan inspirasi kami dari hari yang suram
Pandu kami menuju masa depan cemerlang
Jauhkan kami dari keterpurukan
bawa kami ke jalan kesuksesan
Karya Cicik Yulianita
Kepada guruku tersayang
Jasa besarmu akan selalu ku kenang
Kau selalu sabar dan tegar
Semangatmu tak pernah padam
Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Membimbing kami dengan ikhlas dan ceria
Menjadi penerang di setiap masa
Yang membuat kami tak pernah lupa
Tak menyurutkanmu untuk tetap berjuang
Demi masa depan anak bangsa yang gemilang
11. Puisi Hari Guru: Guruku Pelitaku
Karya Cicik Yulianita
Wahai guruku..
Engkaulah cahaya pelitaku
Penerang hati dalam sanubariku
Kau ajari aku dengan kesabaranmu
Kau bimbing aku dengan kelembutanmu
Kau tak pernah lelah menuntunku
Kau ulurkan tangan ketika kumembutuhkanmu
Kau tak pernah mengeluh dengan kenakalanku
Kau tak pernah lelah di hadapanku
Ku selalu berdoa untukmu
Wahai pahlawan tanpa tanda jasa bagiku
Semoga Tuhan selalu menjagamu
12. Puisi Hari Guru: Terima Kasih Guruku
Karya Cicik Yulianita
Dia adalah pelita di hidupku
Tak pernah lelah di hadapanku
hanya demi untuk masa depanku
Tak akan sanggup terbatas olehku
Tanpa dirinya entah apa jadinya aku
Untukmu pahlawanku
Jasamu akan terngiang selalu
Pengorbananmu tak terbatas untukmu
Hanya 1 kata yang bisa terucap dariku
Terima kasih..terima kasih..guruku
Dari aku yang dulu tak tahu apa-apa tanpamu
Selamat Hari Guru, semoga puisi Hari Guru di atas bisa kalian praktikkan untuk dibaca kepada pahlawan tanpa tanda jasa ya!
Editor: Puti Aini Yasmin