20 Sifat Wajib Allah dan Makna beserta Pengelompokannya yang Wajib Diketahui
Allah memiliki sifat baqa, artinya Allah itu wajib bersifat kekal ataupun tidak ada akhir bagi-Nya. Allah tetap kekal selamanya sedangkan semua isi alam semesta dan makhluk hidup, pada hari kiamat nanti akan hancur dan binasa semua atau menemui titik akhirnya.
Dijelaskan dalam surat al-Qasas ayat 88 tentang sifat Baqa Allah, sebagai berikut :
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ࣖ
Artinya : Jangan (pula) engkau sembah Tuhan yang lain (selain Allah). Tidak ada tuhan selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali zat-Nya. Segala putusan menjadi wewenang-Nya dan hanya kepadaNya kamu dikembalikan.
Sifat wajib Allah selanjutnya memiliki arti bahwa Allah berbeda dengan makhluk-Nya. Kita ketahui bahwa dalam hal kecil, bahwa adanya handphone berbeda dengan siapa yang menciptakannya. Sehingga, secara jelas kita mampu memahami bahwa tidak akan ada kesamaan antara apa yang diciptakan Allah dengan-Nya.
Terdapat beberapa ayat yang menjelaskan hal demikian, salah satunya dalam surat al-Ikhlas ayat 4
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ
Artinya : serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya
Allah bersifat qiyamuhu binafsihi brarti berdiri sendiri, atau Allah tidak bergantung pada apapun. Justru, yang menjadi tenmpat bergantung segala makhluk di alam semesta yaitu Allah. Seperti yang dijelaskan langsung dalam surat al-Ikhlas ayat 2
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
Artinya : Allah tempat meminta segala sesuatu
Memiliki makna sifat Yang Maha Esa, artinya Allah hanya satu-satunya dan tidak ada Tuhan selain Dia. Dijelaskan dengan tegas dalam surat al-Ikhlas ayat pertama
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Artinya : Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa.
Sifat wajib Allah ini memiliki arti kuasa, segala bentuk penciptaan Allah merupakan bentuk kekuasaan-Nya. Kalian pernah berpikir bagaimana bumi dan planet lain dapat berputar tanpa bertabrakan? Hal demikian merupakan salah satu dari bentuk kuasa Allah sebagai Pencipta. Telah dijelaskan pula dalam surat al-An’am ayat 18, sebagai berikut
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖۗ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْخَبِيْرُ
Artinya : Dialah Penguasa atas hamba-hamba-Nya, dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
Sifat ini memiliki makna berkehendak, berarti Allah merupakan Zat yang mengatur segala-galanya karena Dialah Sang Pencipta. Sehingga tidak mungkin Allah bersifat terpaksa atau karahah. Hal ini sesuai dengan surat an-Nahl ayat 40,
اِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ اِذَآ اَرَدْنٰهُ اَنْ نَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ࣖ
Artinya : Sesungguhnya firman Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, hanya (dengan) berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
Berarti mengetahui segala sesuatu. Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang belum, sedang dan telah terjadi. Dibandingkan ilmu Allah, keilmuan manusia seukuran titik air di tengah luasnya samudera. Dijelaskan langsung dalam surat al-Hujurat ayat 18,
اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Artinya : Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.