Fenomena Hujan Meteor Geminid Pertanda Apa Dalam Islam? Begini Penjelasannya
JAKARTA, iNews.id - Fenomena hujan meteor Geminid yang terjadi pada 13-14 Desember 2025 menjadi sorotan masyarakat di berbagai belahan dunia. Hujan meteor tahunan ini dapat diamati dari berbagai wilayah Indonesia, selama cuaca cerah mendukung.
Geminids adalah hujan meteor tahunan yang tampak berasal dari rasi Gemini (dekat bintang Castor). Karena berasal dari jalur debu asteroid 3200 Phaethon, Geminids termasuk unik dan sering menjadi hujan meteor paling produktif di pertengahan Desember.
Menurut data IMO dan AMS, hujan meteor Geminid aktif setiap tahun pada 4–17 Desember, dengan puncak intensitas terjadi sekitar 13–14 Desember. Pada fase ini, pengamat berpotensi melihat hingga 100–120 meteor per jam di langit gelap tanpa polusi cahaya.
Jumlah meteor yang tampak di Indonesia dapat berbeda tergantung kondisi cuaca, awan, dan cahaya bulan.
Geminid dikenal sebagai salah satu hujan meteor paling terang dan paling stabil dalam setahun. Banyak meteornya tampak berwarna putih, kuning, hingga kehijauan, bergantung komposisi partikel yang terbakar di atmosfer.
Berbeda dengan hujan meteor lain yang biasanya berasal dari komet, Geminid justru muncul dari jejak debu asteroid 3200 Phaethon. NASA menjelaskan, Phaethon unik karena berperilaku seperti komet ketika mendekati Matahari, sehingga meninggalkan butiran debu yang kemudian dilintasi Bumi setiap Desember.
Saat Bumi melewati jalur debu tersebut, partikel kecil memasuki atmosfer dengan kecepatan sekitar 35 km per detik dan menghasilkan kilatan cahaya yang disebut meteor. Lantas, bagaimana penjelasan hujan meteor dalam Islam?
Fenomena bintang jatuh atau meteor itu disebutkan banyak surat dalam Al Qur'an. Ibnu Qatadah sebagaimana disebutkan dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir mengatakan bahwa sesungguhnya bintang-bintang ini diciptakan untuk tiga hal, yaitu Allah menciptakannya untuk perhiasan bagi langit, dan sebagai pelempar setan, serta sebagai tanda-tanda untuk dijadikan petunjuk arah.
Dalam Al Quran, banyak disebutkan tentang meteor atau bintang jatuh.
1. Surat Al Mulk Ayat 5
Disebutkan dalam Surat Al Mulk ayat 5. Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّماءَ الدُّنْيا بِمَصابِيحَ وَجَعَلْناها رُجُوماً لِلشَّياطِينِ وَأَعْتَدْنا لَهُمْ عَذابَ السَّعِيرِ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.(QS. Al Mulk:5).
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa bintang-bintang yang ada di langit tidaklah digunakan untuk melempari setan-setan, melainkan yang dipakai ialah nyala api yang lebih kecil daripada bintang-bintang itu sendiri, atau barangkali nyala api itu bersumber darinya. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
2. Surat Al Jin ayat 8-9
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا}
Artinya: Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu), tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). (Al-Jin: 8-9).