JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 27 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) mengunjungi kantor pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (29/11/2021). Di sana mereka menyampaikan tiga poin pernyataan bersama.
PWNU Jatim, Kyai Syafruddin mewakili 27 PWNU menyampaikan maksud kedatangannya untuk memberikan aspirasi atas tarik ulurnya jadwal pelaksanaan Muktamar NU ke-34.
Militer Myanmar Tangkap 350 Orang yang Terlibat Penipuan Daring
"Namun sayang perintah ini terjadi tarik ulur dan tidak segera direspons oleh jajaran pengurus PBNU maupun panitia. Maka kami dari PBNU merasa gelisah. Ya datanglah secara mendadak. Alhamdulillah hadir 27 pengurus PWNU seluruh Indonesia memutuskan untuk mendukung surat perintah dari Rais Aam bawah muktamar dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2021,"ujar Syafruddin di lokasi.
Sehingga pada kunjungannya, Syafruddin membacakan tiga poin pernyataan bersama 27 PWNU yang langsung didengarkan oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar yakni sebagai berikut:
Dukung Rais Aam PBNU Majukan Muktamar 17 Desember, Ini Imbauan 3 Kiai Sepuh Jatim
1. Sehubungan dengan kebijakan pemerintah untuk menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 3 pada tanggal 24 Desember 2021 sampai dengan tanggal 2 Januari 2022. Sehingga pelaksanaan Muktamar NU ke 34 yang dijadwalkan pada tanggal 23 sampai pada tanggal 25 Desember 2021 terpaksa dijadwal ulang.
Maka kami 27 PWNU menyatakan mendukung dan siap laksanakan sepenuhnya surat perintah pejabat Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. Kemudian kepada panitia Muktamar NU ke-34 No 4272/AII03/11/2021 tanggal 25 November 2021 perihal pelaksanaan Muktamar agar menyelenggarakan Muktamar ke 34 pada tanggal 17 Desember 2021.
2.Kami 27 PWNU bersepakat mendukung dan berkomitmen serta siap melaksanakan Muktamar NU ke-34 yang damai sejuk dan membahagiakan.
3. Memohon kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan segenap panitia Muktamar ke-34 untuk menyelenggarakan Muktamar NU ke-34 pada tanggal 17 sampai 19 Desember 2021 dengan sebaik-baiknya.
"Demikian pernyataan bersama ini kami buat dengan penuh tanggung jawab dengan senantiasa bertawakal kepada Allah SWT. Hal ini kami lakukan agar NU secepatnya berproses agar tidak terjadi delegitimasi. Saya khawatir kalau lebih dari 2021 ini dengan sendirinya terjadi demisioner kekosongan," tutur dia.
Editor: Rizal Bomantama