279 Juta Data WNI Diduga Bocor, Kemenhan Ikut Dalami
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bakal ikut mengusut kasus dugaan bocornya data 279 juta Warga Negara Indonesia (WNI) di BPJS Kesehatan. Beberapa pihak terkait akan diajak kerja sama.
Kabid Jaminan Keamanan pusat Pertahanan Siber (Pushansiber) Kemenhan RI Kolonel Sus Trisatya Wicaksono menjelaskan, pengusutan antara Kementerian/Lembaga (K/L) ini untuk bertujuan untuk menyelesaikan adanya isu tersebut.
"BPJS kesehatan dan K/L terkait termasuk Kemenhan akan sama-sama selesaikan masalah ini scepatnya," kata Trisatya dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Selasa (25/5/2021).
Trisatya menjelaskan, keterlibatan Kemenhan untuk mengusut dugaan kebocoran itu lantaran adanya kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Apalagi, di lembaga yang menjamin kesehatan nasional itu juga terdapat data anggota Kemenhan dan TNI.
"Kemudian kami Kemenhan sangat berkepentingan dengan masalah tersebut sehubungan adanya kerjasama operasi yang sudah berjalan antara Kemenhan dan BPJS terkait data anggota Kemhan maupun TNI yang terdaftar di BPJS," ujar Trisatya.
Di sisi lain, Trisatya menilai langkah dari BPJS Kesehatan yang melakukan laporan ke pihak berwenang atau kepolisian sudah tepat.
"Langkah BPJS Kesehatan untuk melaporkan kasus penawaran data di forum online ini kepada pihak berwenang begitu isu ini muncul sudah sangat tepat," ucap Trisatya.
Sementara itu, Kemenhan mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya peserta BPJS untuk tetap tenang dan mempercayakan penyelesaian ini kepada pihak terkait. Sampai saat ini, kata Trisatya, BPJS Kesehatan masih terus melindungi data diri dari masyarakat yang terdaftar.
"Dan kami menyatakan mohon masyarakat tetap tenang karena kami dan BPJS Kesehatan berupaya semaksimal mugkin untuk lindungi data peserta jaminan kesehatan nasional," kata Trisatya.
Sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga telah bocor dan dijual di forum online, termasuk data orang yang telah meninggal dunia.