3 Kisah Heroik Dokter Indonesia, Ada yang Tempuh 16 Km untuk Tolong Pasien di Pedalaman Hutan Papua
1. Bertugas di Daerah Konflik
Doctor Without Borders adalah organisasi dokter yang ditempatkan bertugas di daerah konflik. Daerah konflik tidak semata untuk daerah perang, namun termasuk pula daerah yang terkena bencana alam dan daerah yang anak-anaknya mengalami malnutrisi. Salah satu organisasi yang menangani hal tersebut adalah Medicine Sans Frontieres (MSF).
Dokter yang pernah tergabung dengan MSF serta pernah ditempatkan di Pakistan dan Yaman adalah Dokter Rangi Wirantika. Ketika SD, Rangi berkeinginan untuk bekerja di bidang kemanusiaan.
Saat SMA, temannya pun menyarakankan untuk bergabung dengan Doctor Without Borders. Untuk itu, ia pun masuk kuliah kedokteran agar dapat bergabung dengan Doctor Without Borders.
Rangi pertama kali ditempatkan di Kota Chaman, Pakistan selama sepuluh bulan. Kemudian, di Taiz, Yaman selama lima bulan.
Menurut Rangi, yang paling berat dirasakan adalah ketika berada di Yaman. Saat itu, Yaman masih aktif perang. Dari ibu kota Yaman ke Taiz memerlukan waktu delapan jam.
Selain itu banyak check point untuk pemeriksaan. Ketika berada di rumah sakit Taiz, Rangi selalu mendengar bunyi tembakan, ranjau, bom hingga dirinya tidak bisa tidur.
Pada awalnya, ia merasa tidak kuat. Namun ketika melihat keadaan pasien, ia sadar kalau pasien tersebut membutuhkan dokter. Hingga akhirnya Rangi memperpanjang kontrak selama satu bulan.