31 Anggota KPPS Meninggal, MUI Minta Pemilu Serentak Dievaluasi
JAKARTA, iNews.id – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Saadi, mendorong evaluasi terhadap penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019 yang memakan korban jiwa. Hingga saat ini, setidaknya sudah 31 anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) meninggal dunia karena beratnya tugas yang mereka hadapi pada pemilu tahun ini.
“MUI mengusulkan kepada pemerintah dan DPR untuk mengkaji ulang dan mengevaluasi penyelenggaraan pemilu serentak antara pilpres dan pileg dalam waktu bersamaan,” kata Zainut kepada wartawan di Jakarta, Minggu (21/4/2019).
Dia menuturkan, evaluasi ini penting bukan saja karena banyaknya petugas KPPS yang meninggal akibat kelelahan, tetapi juga karena pertimbangan aspek kesiapan SDM masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya. Hal itu, kata dia, mengingat banyaknya laporan dari masyarakat bahwa tidak semua kertas suara dicoblos pemilih lantaran banyaknya kertas suara yang mereka diterima.
“MUI kembali mengimbau kepada semua pihak untuk tetap menjaga suasana aman dan kondusif, menjauhi segala bentuk provokasi dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah umat, bangsa dan negara,” tuturnya.
Dia mengatakan, Pemilu 2019 telah berjalan dengan lancar, aman, dan terkendali. Di satu sisi, Menurut Zainut, masyarakat menyambut pemilu dengan rasa syukur dan gembira, walaupun di sisi lain Indonesia berduka karena pemilu telah menimbulkan korban meninggal dunia.