JAKARTA, iNews.id - Sosok Kuat Ma'ruf menuai sorotan publik setelah pembunuhan Yosua Hutabarat (Brigadir J). Kuat merupakan asisten rumah tangga dan sopir keluarga Ferdy Sambo.
Kuat menjadi salah satu sosok kunci pengungkapan kasus ini karena berada di lokasi pembunuhan. Dia pun akan menghadapi tuntutan jaksa pada sidang pekan depan.
Eks Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Dituntut Penjara 10 Tahun Gara-gara Darurat Militer
Berikut 4 pengakuan mengejutkan Kuat Ma'ruf yang dirangkum iNews.id:
1. Kuat kira Sambo bercanda saat menawarinya uang Rp500 juta
Jadi Terdakwa Kasus Brigadir J, Kuat Ma'ruf Belum Tahu Letak Kesalahannya
Kuat mengaku sempat mengira Ferdy Sambo bercanda saat menawarinya uang Rp500 juta usai pembunuhan Brigadir J. Awalnya, hakim Wahyu Iman Santoso menanyakan perasaan Kuat saat ditawari uang banyak tersebut.
"Waktu itu saya berpikiran, ini bapak saya lagi pusing gini, lagi stres gini, kok malah bercanda. Pikir saya waktu itu," kata Kuat dalam sidang, Senin (9/1/2023).
Kuat mengklaim tak pernah melihat wujud uang yang dijanjikan itu. Sambo hanya menjanjikan dan tidak memastikan kapan uang akan diberikan.
2. Menangis saat ditelepon Ferdy Sambo
Kuat pernah menangis saat dihubungi Ferdy Sambo. Pasalnya Sambo menanyakan kesiapan Kuat untuk dipenjara terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Cerita itu diungkapkan Kuat saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (9/1/2023).
Kuat mengisahkan saat dirinya menyambangi Bareskrim Polri usai pembunuhan. Dia datang untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait pembunuhan itu.
Saat diperiksa penyidik, Kuat masih membeberkan kronologi penembakan Brigadir J versi Sambo. Akan tetapi, di tengah pemeriksaan itu Sambo menghubungi Kuat melalui sambungan telepon penyidik.
"Pak FS telepon penyidik saya. Kata dia 'Wat, ini bapak mau ngomong.' Terus Bapak ngomong ke saya, 'Sudah Wat, ceritain saja semuanya, bohong mulu, capek Wat. Sudah ceritain semuanya. Kamu siap ya Wat?' Siap apa pak? 'Siap di penjara'. Kata bapak begitu, saya nangis saat itu," kata Kuat.
3. Ikut sedih Brigadir J meninggal
Hakim Wahyu Iman Santoso menanyai perasaan Kuat usai pembunuhan Brigadir J. Kuat menjawab sedih.
"Ya sedih," ucap Kuat.
Kuat mengaku sedih karena mengenal sosok almarhum. Brigadir J juga disebut mengenal baik dirinya.
"Kalau sedih, menyesal, iya lah. Apalagi ke keluarga almarhum. Apa pun itu Yosua kan kenal saya, dan kenal baik dengan saya," katanya.
4. Tidak tahu di mana letak kesalahannya
Meski sedih dan menyesal, Kuat mengaku belum tahu di mana letak kesalahannya. Awalnya hakim menanyakan apakah dirinya merasa bersalah dalam kasus ini.
"Kalau bersalah, saya belum (tahu) yang pastinya di mana," kata Kuat.
Jaksa sebelumnya mendakwa Kuat ikut melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J. Kuat dianggap terlibat pembunuhan bersama Richard Eliezer (Bharada E), Ricky Rizal, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Editor: Reza Fajri
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku