40 Contoh Majas Alegori dalam Kalimat Beserta Pengertian dan Ciri-cirinya
JAKARTA, iNews.id - Contoh majas alegori dalam kalimat beserta pengertian dan ciri-cirinya yang bisa menambah pengetahuan Anda. Majas alegori merupakan suatu gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan suatu pernyataan dengan menggunakan kiasan atau penggambaran.
Menurut KBBI, alegori merupakan cerita yang digunakan sebagai simbolisasi kehidupan manusia sebenarnya dengan tujuan mendidik atau menjelaskan sesuatu. Majas alegori termasuk dalam kategori majas perbandingan, yang merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan perbandingan antara dua hal.
Berikut contoh majas alegori yang dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/6/203).
1. Hidup dalam sebuah pernikahan mirip dengan mengarungi lautan menggunakan sebuah perahu. Terkadang kita akan disuguhkan dengan pemandangan samudera yang indah dan menakjubkan, namun terkadang kita juga akan dihadapkan pada ombak yang kuat yang mengguncang kita.
2. Dunia seperti tanaman hijau yang mempesona setiap mata yang melihatnya. Indah dan menakjubkan. Namun seiring waktu, tanaman tersebut akan menguning, kering, dan akhirnya musnah.
3. Perjalanan kehidupan manusia seperti aliran sungai yang mengalir di sepanjang tebing-tebing yang sulit diprediksi kedalamannya. Sungai tersebut menerima segala macam sampah dan berhenti saat bertemu dengan lautan.
4. Iman merupakan kemudi yang membimbing kita melewati zaman, dengan suami sebagai nahkoda dan istri sebagai juru mudi.
5. Pernikahan seperti perahu yang harus dikelola dengan hati-hati. Suami sebagai nahkoda dan istri sebagai juru mudi yang membawa perahu melalui badai dan ombak di lautan.
6. Karto! Karto! Seperti nama yang dijatuhkan sebagai batu besar ke permukaan air, menimbulkan gelombang dahsyat. Setelah gelombang mereda, menjadi riak-riak kecil, hingga akhirnya menjadi permukaan yang tenang dan memantulkan citra, baru dia mendekat ke sisi Armada.
7. Merawat seorang anak ibarat merawat sebuah pohon. Jika disiram dengan pupuk yang baik, pertumbuhannya akan baik dan berbuah manis.
8. Seorang guru adalah nahkoda bagi murid-muridnya. Jika sang nahkoda mengikuti jalur yang tepat, maka kemudi akan tetap tenang.
9. Menjaga nama baik ibarat merawat selembar kertas putih, bahkan sedikit titik yang ada akan sangat mencolok.
10. Meskipun Alifia memiliki kecantikan yang memukau seperti mawar yang memikat lebah jantan di sekitarnya.
11. Otak harus diperlakukan seperti pisau dalam dapur. Semakin sering diasah, semakin meningkat ketajamannya.
12. Kehidupan sehari-hari, kehidupan sehari-hari. Antara pekerja berkulit kotor dan perempuan mandi tanpa busana. Di sungai yang dicintai, oh, kota kekasih. Kendaraan saling bersaing, terdengar bunyi klakson dan bel rem. Udara memberikan tekanan berat di atas jalan yang berkelok-kelok.
13. Seseorang akan merasa bebas dan selalu seperti musim kemarau yang hijau. Seseorang akan merasa bebas dan seperti musim hujan yang asam. Seseorang akan merasa bebas dan akan berlari atau merasa lelah.
14. Langit akan berkurang dan bintang-bintang akan berpindah tempat. Antara tiang bendera yang tinggi dan pucuk pagoda yang pucat.
15. Seseorang akan merasakan kebebasan dan surga tidak akan ada. Namun mungkin seseorang akan merasakan kebebasan dan melihat tumpukan buah yang tergantung. Tumpukan buah di pohon sapu tangan, tumpukan buah di tepian jalan menuju Mandalay.
16. Di kebun di tanah airku, terdapat satu bunga teratai yang tumbuh. Keindahannya tersembunyi, tak terlihat oleh orang yang lewat.
17. Akarnya tumbuh dalam hati dunia. Daunnya berkembang dan menciptakan keindahan. Meskipun diabaikan oleh orang, bunga seroja tetap bersinar dengan gemilang dan mulia.
18. Hidup adalah seperti mengarungi lautan yang luas, di mana kita siap menghadapi ombak dan gelombang kapan saja. Kemudian, kita kembali ke sungai seperti salmon yang bertelur. Kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa dengan segala suka dan duka, dalam naik turunnya pahala dan dosa.
19. Nasib manusia tak berbeda dengan roda pedati, suatu saat akan jatuh, merasakan kesakitan dan penderitaan, pada saat lain akan tertawa dan bahagia.
20. Mencari seseorang yang memiliki kejujuran dalam kepribadiannya kini seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.
21. Masa kecil yang dihabiskan untuk menuntut ilmu seperti mengukir aksara di atas batu.