5 Berita Terpopuler: 127 Orang Tewas dalam Kerusuhan Kanjuruhan hingga Indonesia Terancam Sanksi FIFA
JAKARTA, iNews.id – Tragedi kelam dari dunia sepak bola terjadi pada Sabtu (1/10/2022). Kericuhan terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Total ada 127 orang dikabarkan tewas dalam insiden tersebut. Berita populer lainnya adalah 5 Fakta Kerusuhan Sepak Bola Arema FC vs Persebaya Surabaya, hingga Indonesia terancam sanksi FIFA.
Berikut rangkuman berita terpopuler pada Senin (3/10/2022):
Total sebanyak 127 orang meregang nyawa akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjurugan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam. Jumlah korban tersebut sudah mendapat konfirmasi dari pihak kepolisian.
Kerusuhan tersebut terjadi ketika pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dihelat di Stadion Kanjuruhan. Pendukung Arema FC, Aremania, merasa kecewa lantaran timnya kalah 2-3 dan terlibat ketegangan dengan pihak keamanan.
Sementara itu dari 127 korban tewas, dua di antaranya diketahui adalah anggota kepolisian. Adapun korban yang tewas di stadion adalah 34 orang.
Mereka yang tewas di stadion sebagian besar diakibatkan karena sesak napas dan penumpukan, sehingga terinjak-injak oleh pendukung lain. Ditambah, mereka juga panik usai polisi menembakkan gas air mata. Para korban yang meninggal di rumah sakit mayoritas diakibatkan oleh kondisinya yang sudah memburuk akibat kerusuhan.
Pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) berakhir dengan kerusuhan. Total sebanyak 127 orang tewas dalam peristiwa kelam itu, dan 2 korban diantaranya merupakan anggota polisi.
Berikut fakta kerusuhan sepak bola Arema FC vs Persebaya Surabaya:
Rusuh Dalam Stadion
Aksi ricuh Aremania sudah terjadi sejak di dalam stadion. Polisi lantas menembakkan gas air mata, sehingga membuat ribuan penonton di tribun panik dan lari menyelamatkan diri.
Penonton Terinjak-injak
Penonton yang mencoba menyelamatkan diri, mencari jalan keluar agar tidak terkena gas air mata. Puluhan orang terluka dalam insiden ini, sementara banyak pula yang meninggal dunia. Sayangnya, petugas kesehatan di lokasi kejadian juga terpantau sangat minim. Hal tersebut membuat para korban tidak segera mendapat penanganan. Tim Persebaya sendiri sudah dievakuasi terlebih dahulu menggunakan mobil Barracuda.
127 Orang Tewas
Jumlah korban jiwa yang tercatat usai kericuhan tersebut adalah 127 orang. Dari jumlah tersebut, 2 diantaranya merupakan anggota kepolisian, sementara sisanya dari pihak pendukung. Terdapat pula 10 kendaraan yang rusak usai dibakar.
Liga 1 Dihentikan
Direktur Utama operator liga PT Liga Baru Indonesia (LIB), Akhmad Hadian Lukita, langsung bertindak tegas untuk menghentikan kompetisi tersebut. Akhmad mengambil langkah tersebut usai mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Selain itu, penghentian kompetisi ditunjukan untuk menghormati semua pihak dan menunggu proses investigas.
FIFA jelas melarang digunakannya gas air mata ketika mengurai supporter di stadion. Satu hal yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa ada gas air mata yang ditembakkan ke suporter di Stadion Kanjuruhan?
Dalam insiden pada Sabtu (1/10/2022) itu, ada ratusan suporter yang turun ke lapangan dan terlibat bentrok dengan pihak aparat kepolisian.
Aksi baku hantam antara polisi dan suporter pun tidak dapat terhindarkan. Suasana seketika menjadi mencekam ketika polisi menembakkan gas air mata ke salah satu sisi tribune. Saat itulah, banyak suporter yang panik hingga terinjak-injak sampai kehabisan napas dan tewas.
Di sisi lain, FIFA dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulation pasal 19 poin B, menekankan bahwa penggunaan senjata api dan gas air mata tidak boleh digunakan demi pengendalian massa. Terkait alasan mengapa polisi masih menggunakan gas air mata dalam insiden di Kanjuruhan, belum ada penjelasan resmi dari pihak Polri atau panitia pelaksana.
Laga pekan ke-8 antara AS Roma kontra Inter Milan pada Sabtu (1/10/2022), dimenangkan oleh Roma dengan skor 2-1. Paulo Dybala, adalah salah satu pemain anyar AS Roma yang berhasil mencetak gol. Pemain yang pernah membela Juventus itu menyumbang 1 gol di babak pertama.
Sejak babak pertama, Inter memang terlihat kurang mampu menguasai jalannya pertandingan. Meskipun tampil menekan, namun Inter tidak mampu menyelesaikan serangan dengan baik. Pada menit ke-30, Inter berhasil menyarangkan gol ke gawang Roma melalui tendangan Federico Dimarco.
9 menit berselang, Roma menyamakan kedudukan, usai Dybala melakukan tendangan voli yang indah. Gol kedua Roma tercipta di menit ke-75 oleh kecerdikan Chris Smalling. Dirinya berhasil menanduk bola, buah tendangan bebas. Keunggulan Roma bertahan hingga akhir pertandingan.
Indonesia berpeluang mendapatkan sanksi dari FIFA karena polisi menembakkan gas air mata ketika kerusuhan Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10/2022). Kerusuhan yang berlangsung setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya itu diawali ketika Arema menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya.
Ratusan suporter turun ke lapangan hingga terlibat bentrok dengan polisi. Sayangnya, polisi justru menembakkan gas air mata ke salah satu bagian tribune, hingga membuat para suporter berebut menyelamatkan diri, sesak napas, terinjak, dan tewas.
Jumlah korban tewas yang sudah dikonfirmasi polisi adalah 127 orang, dimana dua korban diantaranya merupakan anggota polisi. Rupanya, keputusan polisi menembakkan gas air mata melanggar peraturan yang sudah dibuat FIFA.
Dalam pedomannya yang bertajuk ‘FIFA Stadium Safety and Security’, dijelaskan bahwa penggunaan gas air mata dan senjata api tidak diperbolehkan untuk mengendalikan massa. Sampai kini, belum ada konformasi mengenai jenis sanksi yang akan diterima Indonesia. Banyak pihak yang mengkhawatirkan bahwa Indoensia terancam tidak bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto