5 Berita Terpopuler Hari Ini : Indonesia Jadi Negara Komunis jika Tak Ada Soeharto hingga Warkopi Terancam 4 Tahun Penjara
YOGYAKARTA, iNews.id – Peristiwa pengkhianatan G30S PKI yang pernah terjadi di negeri ini dinilai tidak boleh dilupakan. Panglima Gerakan Pasukan Antikomunis (Gepako), Gandung Pardiman mengingatkan, TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran (PKI) tetap dipertahankan.
Dia menuturkan, jika saat itu tidak ada Soeharto, negeri ini sudah menjadi negeri komunis.
Berita tersebut menduduki peringkat pertama dalam berita populer iNews.id. Selain itu, ada juga berita mengenai Indro Warkop yang sedih ketika mendengar ancaman penjara bagi grup Warkopi karena dinilai melakukan plagiarisme. Seperti apa cerita lengkapnya?
Berikut ringkasan 5 berita terpopuler hari ini:
1. Roberto Baggio Sebut Satu Striker Paling Unik: Dia Datang dari Masa Depan
Legenda sepak bola Brasil, Ronaldo Luiz Nazario disebut sebagi seorang striker unik oleh mantan gelandang legendaris Italia, Roberto Baggio. Menurutnya, Ronaldo memiliki kemampuan luar biasa sebagai gelandang. “Ronaldo? Mamma mia pemain yang hebat. Dia datang dari masa depan. Dia bermain sepak bola dengan teknik dan kecepatan yang sangat khas,” ujarnya seperti dikutip Sempre Inter.
Baggio dan Ronaldo pernah bersama-sama membela Inter. Namun, keduanya tidak berhasil mempersembahkan trofi untuk klub itu. Sementara itu, Baggio sendiri pernah memperkuat klub-klub raksasa lain seperti AC Milan, Juventus dan Fiorentina. Akhirnya, dia memutuskan untuk gantung sepatu di 2004, saat berlabuh di klub Brescia.
2. Panglima Gepako: Kalau Tak Ada Pak Harto, Indonesia Sudah Jadi Negara Komunis
Panglima Gepako, Gandung Pardiman merasa hingga kini usaha untuk mengganti ideologi Pancasila masih dilakukan oleh oknum yang memiliki paham komunis. Dia meminta, jika TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran PKI tetap dipertahankan. Menurutnya, jika ketika itu tidak ada Soeharto, Indonesia sudah menjai negara komunis.
Dia juga mengatakan, Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober harus menjadi momentum bagi seluruh organisasi antikomunis untuk bersatu menghadapi bahaya laten komunis. “Gepako siap mempertahankan Pancasila, agar jangan sampai ada yang mengutak ngutik,” ucapnya.