5 Berita Terpopuler Hari Ini:  Kisah Sniper Kopassus Tembaki Rekan-Rekannya hingga Elektabilitas Prabowo Masih Tertinggi

5 Berita Terpopuler Hari Ini:  Kisah Sniper Kopassus Tembaki Rekan-Rekannya hingga Elektabilitas Prabowo Masih Tertinggi
Kisah sniper Kopassus tembaki rekan-rekannya menjadi berita terpopuler hari ini, Senin (10/1/2022). (Foto: SINDOnews)

JAKARTA, iNews.id – Tidak banyak dari masyarakat yang masih mengingat tragedi di Timika, Papua pada 15 April 1996. Peristiwa tersebut terjadi menjelang pembebasan 11 sandera dari Organisasi Papua Merdeka. 

Ketika itu terdapat penembak jitu atau sniper Kopassus TNI AD bernama Letda (Inf) Sanuripyang diterjunkan dalam pembebasan tersebut. Sanurip bahkan berstatus sebagai  pelatih tembak tempur.

Ketika di Bandara Timika, Sanurip malah menembak secara membabi buta menggunakan senapan mesin serta menyasar orang-orang yang berada di sekitar hanggar pesawat. Akibatnya 16 orang tewas.

Peristiwa tersebut menjadi berita terpopuler pada Senin (10/1/2022). Berita populer lainnya yaitu Survei Indikator soal elektabilitas Pilpres 2024.

Berikut  rangkumannya:

1. Kisah Sniper Kopassus Tembak Rekan-Rekannya di Timika Papua

Tidak banyak dari masyarakat yang masih mengingat tragedi di Timika, Papua pada 15 April 1996. Peristiwa tersebut terjadi menjelang pembebasan 11 sandera dari Organisasi Papua Merdeka. 

Ketika itu terdapat penembak jitu atau sniper Kopassus TNI AD bernama Letda (Inf) Sanurip. Dia berada di antara prajurit yang diterjunkan dalam pembebasan tersebut. Sanurip bahkan berstatus sebagai pelatih tembak tempur.

Ketika di Bandara Timika, Sanurip malah menembak secara membabi buta menggunakan senapan mesin serta menyasar orang-orang yang berada di sekitar hanggar pesawat. Akibatnya 16 orang tewas yang terdiri dari 11 prajurit serta 5 orang warga sipil.

Sementara 11 orang lainnya terluka. Sanurip tak terima ditegur rekan-rekannya dan langsung memberondong mereka dengan senapan mesin. Dia kemudian keluar dan menembak siapa saja yang ditemui.

Dikabarkan terdapat 52 peluru yang dimuntahkan dari senapan mesin yang dipegang Sanurip. Sanurip pun mendapat balasan tembakan dari rekan prajuritnya sehinga dia mengalami luka tembak di bagian kaki. 

Sanurip segera ditangkap dan dibawa ke Jakarta untuk diperiksa. Letjen Soeyono yang saat itu menjabat sebagai Kasum ABRI memerintahkan Kopassus untuk menyerahkan Sanurip ke Puspom. 

Dia pun dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada 23 April 1997. Hingga saat ini motif yang dilakukan oleh Sanurip tidak jelas. Letjen Soeyono mengatakan Sanurip melakukan hal tersebut karena kecewa tidak diturunkan dalam operasi pembebasan sandera. 

2. Survei Indikator soal Elektabilitas Pilpres 2024 : Prabowo Tertinggi Disusul Ganjar dan Anies

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia kembali mengeluarkan rilis terbarunya terkait dinamika elektoral jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya, elektabilitas Prabowo Subianto tertinggi.

Berdasarkan keterangan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan dalam mengukur elektabilitas ini, lembaganya mencoba melakukan  simulasi yang berbeda-beda. Dari simulasi 33 nama, posisi teratas ditempati dengan tiga nama yang sama seperti survei sebelumnya. 

Kemudian, melakukan simulasi 19 nama yang berpotensi maju di Pilpres 2024. Hasilnya masih sama. Lebih jauh, Burhanudin mencoba mengukur elektabilitas dari tiga nama tokoh yang selalu menduduki peringkat teratas. 

Hasilnya, dari keseluruhan responden masih menjatuhkan pilihannya kepada Prabowo Subianto. Pada simulasi ini, elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 35,4 persen. Ganjar Pranowo 31,6 persen. Anies Baswedan 24,4 persen. 

Survei ini dilakukan pada 6-11 Desember 2021. Adapun, survei menggunakan metode multistage random sampling. Total sampel 2.020 responden. Survei ini mempunyai toleransi kesalahan 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Editor : Rizal Bomantama

Halaman : 1 2

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.



Lokasi Tidak Terdeteksi

Aktifkan untuk mendapatkan berita di sekitar Anda