5 Contoh Teks Pidato Hari Kartini Singkat, Mudah Dihafalkan!
Hadirin dan hadirat sekalian yang berbahagia, demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan yang baik ini, terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf atas segala kekurangannya. Saya akhiri.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi bapak ibu dan juga teman-teman yang saya cintai. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya pada pagi hari ini untuk berbicara tentang hari Kartini. Pertama-tama saya ingin mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat karunia yang diberikan kepada kita semua sehingga kita dapat kembali berkumpul bersama dalam keadaan sehat.
Hari kartini diperingati setiap tanggal 21 April. Tanggal tersebut merupakan hari kelahiran sang pahlawan emansipasi wanita. Raden Ajeng Kartini adalah pahlawan bangsa yang memperjuangkan hak asasi wanita. Kartini telah membawa perubahan untuk kaum wanita di Indonesia. Atas perjuangannya, rakyat Indonesia, khususnya wanita dapat meraih kebebasan dan keberdekaan. Kehadiran Kartini mungkin yang membuat wanita bebas dari budaya yang tidak baik pada zaman penjajahan seperti misalnya tidak boleh bersekolah dan tidak mempunyai hak yang sama seperti laki-laki. Berkat pemikiran Kartini, kaum wanita di Indonesia punya kesempatan dan hak yang sama untuk memperoleh pendidikan dan mewujudkan cita-citanya.
Kartini lahir dan besar di lingkungan bangsawan. Kartini memperoleh pendidikan yang cukup baik, tidak seperti kaum perempuan pribumi yang berasal dari kalangan rakyat biasa. Ia menempuh pendidikan di ELS (Europese Lagere School) hingga usianya menginjak 12 tahun. Namun, setelah itu, Kartini diwajibkan berdiam di rumah sesuai tradisi Jawa. Meskipun demikian, Kartini tetap terus belajar. Ia belajar sendiri dan berkorespondensi melalui surat dengan teman-temannya yang berasal dari Belanda. Berkat membaca banyak referensi dari Eropa, Kartini ingin agar kaum perempuan sebangsanya tidak lagi tertindas dan bisa ikut maju bersama-sama kaum pria. Kumpulan surat-surat Kartini itulah yang kelak diterbitkan dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Dari situlah kemudian, perjuangan Kartini untuk memajukan kaum wanita di Indonesia dimulai, termasuk dengan mendirikan sekolah wanita dengan dukungan sang suami. Sayangnya, Kartini meninggal dunia di usia muda, yaitu 25 tahun, beberapa hari setelah melahirkan anak pertama sekaligus terakhirnya. Tanggal lahir Kartini, yakni 21 April, pun diperingati setiap tahunnya untuk mengenang perjuangan dan pengabdiannya.