Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bintang Film Dewasa Bonnie Blue Dilarang Masuk RI 10 Tahun usai Pelanggaran di Bali
Advertisement . Scroll to see content

5 Fakta Server Pusat Data Nasional Diretas, Nomor 4 Ungkap Cara Kerja Ransomware

Selasa, 25 Juni 2024 - 08:58:00 WIB
5 Fakta Server Pusat Data Nasional Diretas, Nomor 4 Ungkap Cara Kerja Ransomware
Berikut fakta-fakta server Pusat Data Nasional diretas, mengenai apa itu ransomware hingga cara kerjanya. (Foto: Ilustrasi/iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Masyarakat dihebohkan dengan sistem imigrasi yang down di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Kamis (20/6/2024) lalu. Insiden itu disebabkan adanya gangguan pada Pusat Data Nasional.

“Sahabat Mido, saat ini sedang terjadi gangguan kesisteman pada Pusat Data Nasional (PDN) sehingga berdampak pada seluruh layanan keimigrasian. PDN tidak hanya diperuntukkan bagi Ditjen Imigrasi, melainkan pusat penyimpanan dan pengelolaan data milik seluruh instansi pemerintahan di Indonesia,” kata Ditjen Imigrasi dalam keterangannya, Kamis (20/6/2024).

Pantauan iNews.id di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, antrean panjang terjadi di kedatangan internasional. Hal ini menyebabkan checking imigrasi dilakukan secara manual.

Petugas imigrasi sigap membuka seluruh loket untuk mempercepat layanan pengecekan. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun membenarkan adanya gangguan pada Pusat Data Nasional. Gangguan itu berdampak pada sejumlah layanan publik, salah satunya keimigrasian.

"Gangguan yang dialami Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 sejak 20 Juni 2024 sehingga berdampak pada terhambatnya beberapa layanan publik. Salah satu layanan yang terganggu adalah sistem keimigrasian yang diselenggarakan oleh Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Sabtu (22/6/2024).

Belakangan, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan gangguan tersebut disebabkan serangan ransomware. Berikut fakta-fakta server Pusat Data Nasional diretas sebagaimana iNews.id rangkum, Selasa (25/6/2024).

Simak fakta-faktanya di slide selanjutnya >>>>

1. Kominfo Minta Maaf

Kominfo menyampaikan permohonan maaf atas gangguan Pusat Data Nasional pada Kamis (20/6/2024). Gangguan itu mengakibatkan layanan imigrasi tersendat.

"Kementerian Kominfo menyampaikan permohonan maaf atas gangguan yang dialami Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 sejak 20 Juni 2024 sehingga berdampak pada terhambatnya beberapa layanan publik. Salah satu layanan yang terganggu adalah sistem keimigrasian yang diselenggarakan oleh Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM," kata Semuel Abrijani Pangerapan dikutip dari laman Kominfo.

2. Pemulihan Terus Diupayakan

Dia memastikan langkah pemulihan terus dilakukan. Sebagian layanan keimigrasian seperti paspor, visa, izin tinggal, dan pelintasan sudah mulai kembali beroperasi.

Selain itu, sebagian layanan imigrasi melalui ⁠autogate di Bandara Soekarno Hatta telah kembali beroperasi secara bertahap. Sementara pemulihan layanan autogate di bandara lain masih terus dilakukan.

"Agar proses keimigrasian dapat terus berjalan, layanan kombinasi dengan verifikasi manual masih dilakukan," tutur dia.

3. BSSN Ungkap Gangguan Pusat Data Nasional karena Ransomware

Kepala BSSN Hinsa Siburian mengungkapkan gangguan Pusat Data Nasional akibat serangan ransomware jenis brain cipher berdasarkan hasil penyelidikan. Serangan ini merupakan pengembangan dari ransomware LockBit.

"Insiden Pusat Data Sementara ini adalah Branchiper ransomware. Ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware, ini adalah yang terbaru berdasarkan dari sample forensik BSSN," kata Hisna di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024).

Hisna menyampaikan BSSN sudah berkoordinasi dengan polisi untuk menyelidiki kasus tersebut. Namun, pihaknya terkendala barang bukti karena serangannya mengenskripsi data.

"Kondisi barang bukti itu terenskripsi, karena serangannya mengenskripsi data. Jadi ini juga menjadi pekerjaan kita untuk diselesaikan," ungkapnya.

4. Cara Kerja Ransomware

Dikuti dari situs Microsoft, ransomware sejenis program jahat atau malware yang mengancam korban dengan menghancurkan atau memblokir akses ke data atau sistem penting hingga tebusan dibayar. 

Secara histori, sebagian besar ransomware kiriman menargetkan individu, tapi belakangan ini, ransomware kiriman manusia yang menargetkan organisasi menjadi semakin meluas dan semakin sulit untuk dicegah dan ditanggulangi.

Serangan ransomware mengandalkan perampasan kendali atas data perorangan atau organisasi senagai sarana menuntut uang. Di tahun-tahun yang lalu, serangan rekayasa sosial merupakan jenis serangan yang paling umum. 

Namun baru-baru ini, ransomware kiriman manusia menjadi lebih populer di kalangan penjahat karena potensi tebusan yang besar. 

Ransomware kiriman manusia sering kali dimulai dengan pencurian kredensial akun. Mereka kemudian menginstal ransomware pada data sensitif atau sistem penting bagi bisnis ini, misalnya, dengan mengenkripsi file sensitif sehingga organisasi tidak dapat mengaksesnya sebelum membayar tebusan. 

5. Peretas Minta Tebusan Rp131 Miliar

Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan saat ini sejumlah pihak terus berupaya mengatasi peretasan ini. Pasalnya, ada ratusan kementerian atau lembaga yang terdampak masalah tersebut.

"Paling terdampak itu imigrasi, karena itu berkitan server ini. Serangan ini berdampak pada 210 instansi, baik pusat maupun daerah," kata Semuel.

Dia mengungkapkan, peretas meminta tebusan 8 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp131 miliar (kurs Rp16.382). 

"Mereka minta tebusan 8 juta dolar AS. Sebenarnya saat kita mengetahui dampak serangan itu pada 20 Juni 2024 dini hari, lalu kita telusuri dan ada beberapa yang kita monitor. Memang ada sedikit kendala karena ini juga varian baru, sehingga perlu kita koordinasi ke berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri," katanya. 

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut