Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Legenda Persib Dukung Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia, tapi…
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

2. Tentukan Klub Main di Grup Mana

Ketua Tim Media Satgas Anti-Mafia Bola Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, penyidikan sementara, Johar Lin Eng memiliki peran utama. Ketua Asprov Jawa Tengah itu bisa menentukan sebuah klub sepak bola bermain di grup mana.

"Peran dari J ada di Jateng (Jawa Tengah). Dia bisa menentukan klub ada di kelompok mana di grup. Dia bisa menentukan, bisa milih yang sudah komunikasi dengan dia nanti di taruh grup yang ringan juga bisa," kata Argo di Jakarta, Jumat (28/12/2018).

3. Atur Waktu dan Tempat Klub Bermain

Menurut Argo, penyidik juga mendapat informasi Johar Lin Eng bisa menentukan jam pertandingan, kapan dan di mana klub sepak bola tersebut bermain. Selanjutnya, Johar Lin Eng berkomunikasi dengan Priyanto untuk mengatur wasit dalam pertandingan tersebut.

"Menentukan hari apa, jam berapa mainnya dari J. Dia menyuruh atau komunikasi kepada P dalam rangka komisi wasit. P tahu dia mempunyai wasit. Jadi wasitnya sudah komunikasi dengan dia," ujarnya.

4. Setoran Rp100-200 Juta

Argo menjelaskankan, dalam setiap pertandingan, klub mengeluarkan uang antara Rp100 juta hingga Rp200 juta. Uang tersebut dibagi oleh Anik yang kemudian dikirim ke Priyanto dan Johar Lin Eng.

"Tersangka A itu anaknya wasit futsal. Dia adalah asisten pelapor di Banjarnegara. Dia menerima juga uang dari pelapor. Jadi, setiap pertandingan mengeluarkan uang antara Rp100 juta. Di sana dibagi yang terima si A, kemudian kirim ke P nanti P kirim ke J," tutur dia.

5. Donatur Mbah Putih

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih ditangkap Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola di Hotel New Saphire, Yogyakarta, Jumat (28/12/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.

Dia ditangkap atas dasar pengakuan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani dan Bupati Banjarnegara Budhi Warsono dalam sebuah acara talk show beberapa waktu lalu. Dedi melanjutkan, Mbah Putih diduga berperan sebagai penyandang dana dalam sindikat atau skandal pengaturan skor di Liga 2 dan Liga 3 Indonesia.

Mbah Putih diduga berperan sebagai penyandang dana dalam sindikat tersebut. "Kalau peran tersangka, sama seperti kemarin tersangka TL. Dia sebagai penyandang dana. Nanti didalami dulu. Itu terkait pengaturan skor di Liga 2 dan Liga 3. Itu pintu awal satgas masuk menelusuri dugaan pengaturan skor lebih luas," ujarnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut