7 Fakta Heboh Nama Warga Tertulis dalam Paru Sapi Kurban di Tangerang Selatan
TANGERANG SELATAN, iNews.id – Sejumlah fakta terungkap dalam peristiwa nama warga tertulis dalam paru-paru sapi kurban di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. Peristiwa menghebohkan itu terjadi saat proses penyembelihan hewan kurban Idul Adha di Masjid Jami Al Ikhlas, Minggu (8/6/2025).
Peristiwa itu semakin membuat warga tercengang karena sang pemilik nama tersebut tidak berkurban sapi, melainkan kambing.
Tulisan yang menyerupai nama warga itu ditemukan secara tidak sengaja, dan bahkan sempat direkam dalam video yang kini viral di media sosial. Berikut deretan fakta yang terungkap dalam peristiwa heboh nama warga tertulis di paru sapi kurban.
1. Kronologi Kejadian
Nama tersebut ditemukan secara tidak sengaja saat proses penyembelihan hewan kurban pada Minggu (8/6/2025). Awalnya, panitia dan warga sekitar tidak menyadari keberadaan tulisan tersebut.
Namun, ketika paru-paru sapi dibersihkan, muncullah susunan nama yang membuat bulu kuduk berdiri. Peristiwa yang terjadi saat pelaksanaan penyembelihan kurban Idul Adha itu langsung mengundang perhatian panitia dan warga sekitar.
2. Sosok Pemilik Nama
Tulisan yang terbaca jelas itu terdiri atas tiga baris bertuliskan 'Muhamad Musofa' di bagian atas. Kemudian disusul bin’ di baris tengah dan ‘Jalal Sayuti’ di bagian bawah. Ajaibnya, warna tulisan berwarna hitam dan sedikit memudar, namun masih bisa dibaca dengan mata telanjang.
3. Pemilik Nama Sedang Naik Haji
Yang lebih unik, menurut warga dan panitia kurban, orang tua dari warga yang namanya tertulis di paru-paru sapi tersebut sedang menunaikan ibadah haji tahun ini.
4. Warga Anggap Mukjizat
Peristiwa tersebut menambah rasa takjub masyarakat atas fenomena yang dianggap sebagai tanda kebesaran Allah SWT. Meskipun tidak ada unsur mistis yang secara resmi dinyatakan, banyak warga yang mengambil hikmah dan menjadikan peristiwa ini sebagai pengingat akan kebesaran Ilahi dalam momentum Idul Adha yang penuh makna spiritual.
“Kami menganggap ini salah satu bentuk mukjizat, sebuah peringatan atau pesan dari Allah yang tak bisa dijelaskan dengan logika,” kata Suhada.