7 Komentar SBY Respons Duet Anies-Cak Imin, Merasa Dikhianati dan Kecewa
4. SBY bersyukur Demokrat tak diizinkan mendukung orang tidak jujur
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bersyukur atas keputusan duet Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Sebab, kata dia, Partai Demokrat tidak diizinkan Allah SWT untuk mendukung orang yang tak jujur.
“Sesungguhnya kita harus bersyukur. Bersyukur kepada Allah SWT, bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Mengapa? Ini alasan saya. memang kita ditelikung dan ditinggalkan seperti ini sekarang,” kata SBY saat memimpin rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat yang disiarkan langsung dari Youtube Partai Demokrat, Jumat (1/9/2023).
“Bayangkan kalau ditelikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini, satu atau dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU. Bayangkan seperti apa. Kita masih ditolong oleh Allah. Kita diselamatkan oleh sejarah,” ujarnya.
5. SBY pernah diingatkan kader sebelum dukung Anies
SBY mengaku pernah diingatkan terkait sosok yang mengajak Demokrat membentuk koalisi di Pilpres 2024. Keraguan itu datang dari kolega SBY baik kader Demokrat mau pun kalangan luar partai.
“Ada lagi yang bagus dalam sidang majelis ini saya ungkapkan, sebenarnya beberapa teman sudah mengingatkan saya agak lama, baik dari kader Demokrat atau luar Demokrat. Ini, Pak SBY benar-benar percaya kepada orang itu? Atau kepada orang-orang itu?" kata SBY dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jumat (1/9/2023).
SBY menjawab keraguan teman-temannya itu dengan prasangka dan praduga yang baik. Dia mengaku percaya terhadap orang-orang yang mengajak berkoalisi itu.
“Saya jawab dengan praduga yang baik, prasangka yang baik.Saya percaya,” ujarnya.
SBY mengaku tersadar pernyataan teman-temannya itu mengandung kebenaran usai munculnya duet Anies dan Cak Imin.
“Kalau saya ingatkan kembali yang diingatkan teman-teman, lebih dari satu, keputusan sepihak kemarin itu saya mengatakan keputusan gelap seperti itu tidak sesuai dengan rules atau kesepakatan, ternyata barang kali mengandung kebenaran,” kata dia.
6. Puji cara Puan Maharani dan Prabowo Subianto dalam berdemokrasi
SBY menjelaskan Puan dan Prabowo mempunyai cara yang baik dalam mengajak Demokrat menjalin kerja sama politik untuk menghadapi Pemilu 2024. Dia menjelaskan PDIP sempat membujuk Demokrat agar bergabung dalam barisan pendukung Ganjar Pranowo.
Hal ini terjadi saat pertemuan antara Puan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kawasan GBK, Jakarta pada 18 Juni 2023.
"Misalnya pihak Pak Ganjar Pranowo itu mengajak kalau Partai Demokrat bisa bergabung ke pihak beliau, ditandai dengan pertemuan Mbak Puan dengan AHY beberapa saat yang lalu," kata SBY.
Kemudian, Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra pun mengajak Demokrat untuk bergabung dalam koalisi. Hal itu disampaikan saat Prabowo menemui SBY di Pacitan, Jawa Timur pada 20 Mei 2023.
SBY menilai cara itu lah yang seharusnya dilakukan saat berpolitik di negara demokrasi yakni terbuka dan tidak bermanuver dengan gerakan bawah tanah.
"Saya harus jujur mengatakan bahwa cara seperti itu adalah cara yang baik, sah, tidak salah, dan dibenarkan dalam demokrasi, dalam dunia politik. Dibandingkan manuver bawah tanah yang penuh dengan misteri, ini enak nih, terbuka, transparan dan kita sambut dengan baik Mbak Puan, Pak Prabowo," ujarnya.
7. Demokrat belum ambil keputusan gabung koalisi mana
SBY menegaskan belum mengambil sikap bergabung koalisi ke mana setelah Anies Baswedan berduet dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Partai Demokrat juga belum menentukan capres yang akan diusung di Pilpres 2024.
"Saat ini, besok atau lusa belum saatnya mengambil keputusan Demokrat akan bergabung koalisi mana dan capres mana kita dukung," kata SBY.
Dia diajarkan tidak tergesa-gesa mengambil keputusan sejak menjadi prajurit. Sebab sikap dan keputusan koalisi harus dipikirkan secara jernih.
"Setelah jernih ambil keputusan, tindakan apa yang dilaksanakan. Kuncinya lepas emosi itu bikin semua rasional insya Allah putusannya tidak salah," katanya.
Editor: Rizal Bomantama