7 Perang Legendaris antara Kerajaan-kerajaan di Indonesia
Kerajaan Mataram pernah mengalami perang saudara yang terjadi usai Panembahan Senopati wafat pada tahun 1601. Hanyakrawati diangkat sebagai Raja Mataram yang baru, namun menimbulkan kekecewaan di benak Pangeran Puger yang merupakan kakak tiri Hanyakrawati.
Sebab, ia merasa yang paling pantas untuk memimpin Mataram. Mengetahui sang kakak kecewa, Hanyakrawati memberikan jabatan sebagai Adipati Demak kepada Puger. Merasa tidak puas, Puger melakukan pemberontakan dan ingin Demak lepas dari wilayah Mataram.
Tepat setahun setelah Panembahan Senopati berpulang, perang saudara antara Demak dan Mataram pun pecah, yang berlangsung selama 3 tahun. Puger akhirnya berhasil ditangkap dan diasingkan ke Kudus.
Perang Ganter terjadi di masa Kerajaan Singosari, tepatnya pada abad ke-13. Perang terbesar di Indonesia ini melibatkan Ken Arok dan Raja Kediri bernama Kertajaya. Melansir Sindonews, perang ini pecah di kawasan Ganter (kini Malang) dan dimenangkan oleh Ken Arok.
Setelahnya, Ken Arok dipatrikan sebagai penguasa Jawa Timur sekaligus pendiri Kerajaan Singasari. Ken Arok sendiri awalnya merupakan kepala desa yang ingin meningkatkan kekuatan politiknya.
Ken Arok juga menjadi dalang pembunuhan Tunggul Ametung dan merebut istrinya, Ken Dedes. Usai menggantikan Tunggul Ametung sebagai pemimpin Tumapel, ia lantas merencanakan peperangan melawan Kerajaan Kediri yang merupakan saingan lawas Tumapel.
Di sisi lain, Kertajaya yang mengetahui siasat itu langsung mengerahkan pasukannya dan bersiap menemui Ken Arok dalam pertempuran. Puncak perang terjadi pada tahun 1222 (beberapa sumber menyebut tahun 1221) di Ganter, Kediri timur. Ken Arok berhasil membuat Kertajaya dan pasukan Kediri menyerah.
6. Pemberontakan Jayakatwang
Jayakatwang adalah Bupati Gelanggelang yang melakukan pemberontakan pada tahun 1292. Aksinya ini berhasil meruntuhkan Kerajaan Singasari pimpinan Kertanegara. Ia sangat berambisi untuk membangkitkan kembali Kerajaan Kediri, yang merupakan kerajaan leluhurnya.
Jayakatwang memulai rencananya dengan mengirimkan pasukan kecil di bawah kendali Jaran Guyang. Mengetahui hal tersebut, Kertanegara mengirimkan pasukan Singasari yang dipimpin langsung oleh Raden Wijaya.
Pemberontakan ini berujung pada terbunuhnya Kertanegara di istananya sendiri. Disebutkan, ia tengah melakukan pesta minuman keras dan tidak mengetahui kedatangan pasukan Jayakatwang. Bersama pasukan Gelanggelang, Jayakatwang dengan mudah membunuh Kertanegara.
7. Penyerangan Raden Wijaya kepada Jayakatwang
Usai berhasil membunuh Kertanegara, Jayakatwang berhasil berkuasa, meskipun tidak lama. Raden Wijaya yang merupakan menantu Kertanegara melakukan balas dendam dengan bantuan pasukan Mongol.
Sebelum membunuh Jayakatwang, Raden Wijaya sempat mengaku ingin mengabdikan dirinya. Langkah itu ia lakukan atas saran dari Bupati Madura, Arya Wirajaya. Mendapatkan kepercayaan dari Jayakatwang, Raden Wijaya mendapatkan sebuah wilayah bernama Hutan Tarik.
Namun, wilayah itu justru menjadi tempatnya membangun kekuatan. Dengan dukungan bala tentara pasukan Mongol, Jayakatwang berhasil dijatuhkan dan Kerajaan Gelanggelang pun runtuh.
Demikian informasi mengenai perang antarkerajaan di Indonesia. Semoga bisa menambah pengetahuan kamu ya!
Editor: Puti Aini Yasmin