Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Puncak Gunung Fuji Diselimuti Salju, 2 Pekan Lebih Cepat dari Tahun Lalu
Advertisement . Scroll to see content

9 Dampak Sistem Tanam Paksa di Indonesia yang Tidak Banyak Diketahui, Apa Saja?

Selasa, 06 Juni 2023 - 17:51:00 WIB
9 Dampak Sistem Tanam Paksa di Indonesia yang Tidak Banyak Diketahui, Apa Saja?
Ilustrasi dampak sistem tanam paksa di Indonesia (Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Dampak sistem tanam paksa di Indonesia yang terjadi saat masa penjajahan Belanda, ternyata tidak sepenuhnya memiliki dampak buruk. Berikut contohnya yang tidak banyak diketahui.

Sistem tanam paksa atau Cultuurstelsel terjadi pada tahun 1830 - 1870. Dalam sistem tersebut, setiap desa dipaksa untuk menyisihkan sebagian (20 persen) tanahnya untuk ditanami dengan tanaman-tanaman ekspor. 

Kemudian hasil panen dijual kepada pemerintah kolonial. Sedangkan untuk penduduk yang tidak memiliki tanah, ia harus bekerja 75 hari dalam setahun (20 persen) di kebun milik pemerintah, yang menjadi semacam pajak. 

Dampak Sistem Tanam Paksa di Indonesia (Negatif)

Menurut buku “Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI”, melalui sistem tersebut muncul berbagai macam dampak negatif, di antaranya yaitu:

  • 1. Kemiskinan dan penderitaan fisik serta mental kaibat bekerja terlalu keras.

  • 2. Masyarakat dibebani pajak yang berat.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut