Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nadiem Makarim Masih Sakit, Sidang Dakwaan Ditunda hingga 5 Januari 2026
Advertisement . Scroll to see content

Ada Tes Calistung di PPDB SD, Mendikbudristek Nadiem: Itu Sangat Keterlaluan

Rabu, 07 Juni 2023 - 18:01:00 WIB
Ada Tes Calistung di PPDB SD, Mendikbudristek Nadiem: Itu Sangat Keterlaluan
Mendikbudristek Nadiem Makarim soal calistung di PPDB SD: Sangat Keteraluan (Dok. Kemdikbud)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mendikbudristek Nadiem Makarim kembali menyoroti tes baca, tulis, hitung (calistung) yang terjadi di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD. Menurutnya hal itu sangat keteraluan.

Menurut Nadiem, pada dasarnya bukan kemampuan calistung yang seharusnya dikembangkan saat di bangku PAUD.Namun kematangan emosional dan budi pekerti. 

"Kita harus berhenti miskonsepsi memaknai calistung sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar di PAUD dan jadi syarat penerimaan peserta didik di SD. itu keterlaluan sih, itu memang keterlaluan, itu sangat keterlaluan," ucap dia dikutip dari YouTube Kemdikbud, Rabu (7/6/2023).

Nadiem menegaskan bahwa calistung adalah tanggung jawab para guru di bangku SD. Oleh karena itu ia berharap para kepala sekolah SD bisa memahami aturan ini sekarang.

"Artinya banyak SD melepas tangan mereka, merasa bukan tanggung jawab mereka untuk mengajarkan calistung dan kepsek kita kasi tahu, kita kasih sinyal yang sangat kuat itu tanggung jawab Anda untuk mencapai kompetensi minimum calistung bukan dilempar pada PAUD," tegas Nadiem.

Untuk itu, Nadiem mengajak para seluruh peserta untuk meluruskan miskonsepsi bahwa keterampilan calistung tidak boleh dibangun di PAUD tanpa kemampuan literasi dan numerasi agar peserta didik tidak hanya menghafal huruf dan angka saja, namun juga mampu memahami dan mengelola informasi secara kritis.

“Kemampuan literasi dan numerasi harus dibangun dalam cara bertahap dan dengan pendekatan yang menyenangkan,” tutur mantan bos Gojek ini.

Untuk mengubah paradigma dan miskonsepsi yang sudah lama dipercaya oleh masyarakat luas, dibutuhkan usaha yang keras dan keterlibatan banyak pihak seperti pemerintah daerah (Pemda), satuan pendidikan, Bunda PAUD, serta organisasi mitra, dan yayasan penyelenggara pendidikan.

Beberapa praktik baik yang telah dilakukan dari kolaborasi tersebut adalah dengan membentuk kelompok belajar untuk membantu guru mengubah proses belajar di satuan pendidikan, melakukan pertukaran guru PAUD dan SD untuk saling berbagi pengalaman dan praktik baik. Kemudian, menyebarkan booklet advokasi untuk mengundang lebih banyak masyarakat yang mengikuti gerakan ini.

Dengan pernyataan komitmen bersama yang telah dicanangkan, Nadiem berharap akan menjadi pengikat kolaborasi semua pihak dalam mewujudkan transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.

“Dengan semangat gotong royong, mari kita melahirkan generasi Pelajar Pancasila dengan kemampuan pondasi yang holistik dan kuat, serta terus bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar,” ucap Nadiem.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut