AHY Diundang ke Istana, TKN: Jokowi Tunjukkan Sikap Negarawan

JAKARTA, iNews.id, – Tim Kampanye Nasional (TKN) mengapresiasi pertemuan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Joko Widodo. Kehadiran AHY menegaskan keinginan Jokowi untuk merajut kembali persatuan nasional.

Direktur Kampanye TKN Jokowi-Ma'ruf, Benny Ramdhani mengatakan, begitu pemungutan suara selesai pada Rabu (17/4/2019), Jokowi langsung menyebarkan semangat persatuan nasional. Capres 01 itu bahkan tidak mengklaim kemenangan meski sejak saat itu hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei mengunggulkannya.

Siswi Kelas 6 Meninggal setelah Dihukum Sit-up 100 Kali karena Datang Terlambat

"Sejak saat itu Pak Jokowi mengatakan tak ada lagi 01 dan 02. Semua energi harus dikapitalisasi untuk persatuan Indonesia. Pak Jokowi mengajak semua kelompok yang sempat terbelah untuk menyatu kembali dan mendeklarasikan keindonesiaan," tutur Benny di Media Center Jokowi-Ma’ruf, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).

Benny mengatakan, kesediaan Jokowi bertemu dengan para petinggi parpol di luar Koalisi Indonesia Kerja (KIK) membuktikan sikap kenegarawanan mantan gubernur DKI Jakarta itu. Sebelum mengundang AHY, Jokowi sebelumnya menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Istana Negara, Rabu (24/4/2019).

"Inilah sebetulnya sikap kenegarawanan yang ditunjukkan Pak Jokowi. Indonesia adalah negara yang begitu kompleks. Tak ada satu kekuatan politik pun yang bisa mengurus Indonesia yang begitu besar. Maka, kita harus membuka diri untuk melibatkan seluruh komponen bangsa. Bahkan sebenarnya (komunikasi) dengan Pak Prabowo kan sudah dimulai," ujarnya.

Benny menekankan, jika tidak memiliki sikap kenegarawanan yang tinggi, tidak mungkin Jokowi berinisiatif untuk merangkul kelompok yang sebelumnya berlawanan. Jokowi sangat menyadari untuk merangkul seluruh elemen bangsa dalam mengelola Indonesia ke depan.

Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong mengatakan, sejak awal TKN membuka ruang komunikasi dengan siapa pun, termasuk dengan parpol pendukung Prabowo-Sandi. Jika berlanjut, tentu akan ada pembicaraan-pembicaraan lagi.

Ditanya kemungkinan mengenai perombakan kabinet pascakehadiran AHY ke Istana, Kansong tak mau berspekulasi. Menurutnya, yang paling mengetahui pembicaraan itu hanya mereka berdua. Terpenting, komunikasi dengan semua pihak berjalan baik.

"Saya kira tafsir yang relatif hampir sama yaitu menjalin kembali silaturahmi. Terlau dini kalau membicarakan bagi-bagi kursi kabinet. Kan masih ada waktu panjang dari 22 Mei sampai 1 Oktober," kata dia.

Editor: Zen Teguh