Anies Canangkan Fasilitas Integrasi Halte Transjakarta CSW dan Stasiun MRT ASEAN
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William P Sabandar menuturkan, perkembangan pembangunan jembatan penghubung dengan panjang 145 meter saat ini telah selesai 66 persen di Simpang CSW. Menurut rencana, fasilitas itudibuka untuk publik dan mulai beroperasi pada 10 April 2020.
“Ke depannya, jembatan penghubung ini akan berfungsi sebagai akses baru untuk keluar masuk di Stasiun MRT ASEAN dari sisi barat serta sebagai titik interkoneksi dengan Transjakarta Koridor 13. Jembatan juga akan dilengkapi dengan fitur eskalator dan elevator agar dapat diakses oleh setiap kalangan masyarakat, termasuk penumpang prioritas,” ucap William.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Agung Wicaksono mengatakan, fasilitas integrasi tersebut akan berfungsi sebagai pumpunan moda (transfer hub) yang akan menghubungkan dua moda transportasi massal utama Jakarta, yaitu jaringan Transjakarta dan MRT Jakarta. “Fungsi utamanya adalah jembatan penghubung yang kami sebut sebagai ‘Cakra’ yang akan menghubungkan Moda Raya Terpadu dan bus Transjakarta,” kata Agung.
Integrasi antarmoda transportasi umum massal ini dibangun dalam bentuk hub dengan tujuan utama menghubungkan tiga halte Transjakarta yaitu halte CSW-Koridor 13 yang sudah ada, dan dua halte yang rencananya akan dibangun pada koridor 1 Blok M - Kota, dan halte Non BRT dengan stasiun MRT. Selain itu, fasilitas integrasi juga akan memberikan kenyamanan pengguna transportasi publik.
Ini karena dalam konsep tersebut tersedia area komersial (resto, coffe shop, dan lainnya), toilet, Musholla, akses difabel berupa lift, dan akses escalator untuk umum. Adapun pembangunan jembatan penghubung Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta dan Moda Raya Terpadu (MRT) untuk mengintegrasikan antar moda di Halte CSW Transjakarta dan Stasiun MRT ASEAN akan dimulai akhir Januari 2020, ditargetkan selesai pada Juli 2020, untuk kemudian dapat digunakan oleh publik pada Agustus 2020.
Editor: Ahmad Islamy Jamil