Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hujan Masih Turun meski Seharusnya Masuk Musim Kemarau, Imbas Kemarau Basah?
Advertisement . Scroll to see content

Anomali Cuaca di Malang Raya, Hujan Deras dan Angin Kencang Terjadi di Musim Kemarau

Senin, 16 Juni 2025 - 08:09:00 WIB
Anomali Cuaca di Malang Raya, Hujan Deras dan Angin Kencang Terjadi di Musim Kemarau
Ilustrasi cuaca ekstrem di tengah kemarau landa Malang Raya. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

MALANG, iNews.id - Malang Raya kembali diterjang cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang. Kejadian ini mengejutkan warga karena terjadi saat wilayah tersebut seharusnya memasuki musim kemarau.

Fenomena anomali cuaca ini bahkan mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Cuaca ekstrem juga melanda Kota Malang dalam 2 hari terakhir.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena ini sebagai kemarau basah. Meski tidak lazim, secara ilmiah hal tersebut bisa terjadi karena sejumlah faktor atmosfer.

Menurut Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso, Linda Fitrotul Muzayanah, cuaca ekstrem ini disebabkan beberapa gangguan atmosfer.

“Fenomena ini terjadi karena adanya gangguan atmosfer seperti fenomena Rossby yakni gelombang atmosfer yang bergerak di lapisan atas atmosfer dan memengaruhi angin dan curah hujan,” ujar Linda, Senin (16/6/2025).

Dia juga menyebut pengaruh fenomena Kelvin, Madden Julian Oscillation (MJO) dan adanya bibit siklon di Laut Cina Selatan. Siklon ini memengaruhi pola angin yang menambah pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Timur.

Dampak Bibit Siklon dan Prediksi Cuaca BMKG

Bibit siklon yang sempat aktif di wilayah Laut Cina Selatan menjadi pemicu hujan deras di Malang Raya. BMKG memantau pergerakannya yang kini perlahan menjauh.

“Di awal Juni ini masih ada hujan akibat bibit siklon di Laut Cina Selatan yang mempengaruhi pola angin di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya, ya sehingga meningkatkan pertumbuhan awan hujan,” ujar Linda.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut