APDI Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Khusus Telusuri Kematian KPPS
JAKARTA, iNews.id – Pemerintah didesak segera membentuk tim investigasi khusus untuk menelusuri penyebab dari kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. CEO Aliansi Penggerak Demokrasi Indonesia (APDI), Wa Ode Nur Intan menjelaskan, pembentukan tim itu perlu dilakukan lantaran penyebab meninggalnya ratusan petugas KPPS itu masih menjadi misteri.
“Mendesak pemerintah membentuk tim khusus yang komprehensif dan transparan agar penyebab kematian diketahui secara jelas bukan jadi misteri dan beban masa depan demokrasi,” kata Intan dalam acara diskusi di Gado-Gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019).
Dia berpandangan, bergugurannya ratusan petugas KPPS sampai hari ini seakan tidak menjadi perhatian khusus dari pemerintah dan seluruh kelompok elemen masyarakat lantaran pihak-pihak terkait tidak memberikan perhatian dan kepeduliannya terhadap para “pejuang demokrasi” itu. “Sampai detik ini, tidak ada pernyataan resmi permintaan maaf dari penyelenggara dan pemerintah. Semua mengambil jarak tanggung jawab,” ujar Intan.
Dia menuturkan, petugas pelaksana pemilu bekerja dari hari ke hari tanpa diperhatikan kesehatannya seolah-olah “dipaksa” untuk menyelesaikan pekerjaan dengan risiko tinggi hingga banyak yang tumbang sakit bahkan meninggal dunia. Intan pun menegaskan, APDI tidak berpihak pada salah satu calon di Pemilu 2019 karena dorongan ini lahir berdasarkan niat untuk mewujudkan proses demokrasi yang lebih baik dan sehat ke depannya.
APDI pun menantang calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto untuk turun tangan dalam memberikan perhatian dan kepedulian dibalik kematian ratusan petugas KPPS itu. “Untuk berlomba kepedulian terhadap korban Pemilu 2019 baik membantu pelayanan kesehatan bagi yang sakit maupun memberikan dukungan bagi keluarga korban yang meninggal,” ujarnya.