Arsjad Rasjid Sebut Rekam Jejak Ganjar-Mahfud Bagus, Rugi Kalau Tak Dicoblos pada 14 Februari
 
                 
                Arsjad mengaku sempat disebut gila karena mendukung pasangan calon yang tidak diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
 
                                        "Saya dibilang gila. Arsjad, are you crazy? Ini fakta. Begitu komen teman-teman dekat saya saat mendengar saya menjadi Ketua TPN Ganjar-Mahfud," ujar Arsjad.
Dia mengakui keputusannya mendukung Ganjar-Mafhud mungkin merupakan keputusan yang gila bagi sebagian orang. Ada yang menyampaikan bahwa Arsjad lebih baik tenang-tenang saja menjadi pengusaha.
"Ngapain? Udah enak-enak jadi pengusaha malah ikut proses politik. Mendingan cari aman dan sebagainya. But, I would be crazy if I did'nt do this," ungkap Arsjaf.
Dia menjelaskan, Indonesia harus menjadi negara maju sesuai visi besar indonesia emas pada 2045. Apalagi puncak bonus demografi Indonesia juga makin dekat, yaitu di tahun 2030.
"Kalau Enggak gercep, menangkap momentum, melakukan sesuatu, risikonya besar sekali. Kita bisa mundur jauh," ujar Arsjad.
Dia memutuskan untuk menerima kepercayaan menjadi Ketua TPN Ganjar-Mahfud karena tak ingin tinggal diam.
"Kalau pakai analogi main bola, saya nggak mau duduk di pinggir lapangan. Saya ingin berkontribusi secara langsung dan mendukung penuh Mas Ganjar dan Prof Mahfud sebagai Capres dan Cawapres di Pemilu 2024,” kata dia.
Arsjad kemudian menjelaskan memiliki 3 alasan yang membuatnya memilih mendukung pasangan Ganjar-Mahfud.
Pertama, Ganjar adalah sosok Presiden Rakyat. "Di mata saya, mas Ganjar itu sosok yang bisa dekat dengan rakyat. Sedangkan Prof Mahfud itu Pendekar Hukum. Sosok yang berintegritas, sosok pembela rakyat," kata Arsjad.
Dia mengungkapkan, kehidupan Ganjar-Mahfud hingga berada di posisi sekarang ini juga melalui proses panjang.
"Kehidupan mereka paling relate dengan kebanyakan rakyat Indonesia. Pemimpin yang lahir dari rakyat biasa, bukan dari elite. Mas Ganjar anak seorang polisi berpangkat rendah, lalu Prof Mahfud anak seorang pegawai kecamatan. Keduanya merintis karier dari nol hingga menjadi orang hebat seperti sekarang," ungkap Arsjad.
Kedua, Ganjar-Mahfud mempunyai rekam jejak yang jelas, baik di eksekutif maupun legislatif. Ganjar tercatat dua periode menjadi anggota DPR RI, pada tahun 2004–2009 dan 2009–2013. Selain itu, Ganjar juga dipercayakan sebagai Gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun, yaitu pada tahun 2013-2018 dan 2018-2023.
"Mas Ganjar dibilang gak punya prestasi? Coba cek datanya dulu. Ada SMK gratis, ada trans Jateng, pemberdayaan UMKM naik 2 kali lipat," kata Arsjad.
Sementara itu, Mahfud juga mempunyai pengalaman mentereng di eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Ia dikenal sebagai tokoh berintegritas.
"Jangan macam-macam sama hukum, semua diberantas Prof Mahfud dengan tegas," katanya.
Editor: Faieq Hidayat