Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kerangka Ditemukan di Kwitang, 2 Keluarga Orang Hilang saat Demo Dites DNA
Advertisement . Scroll to see content

Atikoh Ganjar Hadiri Kegiatan 'Ibu Sehat Keluarga Kuat': Anak Indonesia Generasi Emas Masa Depan

Rabu, 13 Desember 2023 - 20:01:00 WIB
Atikoh Ganjar Hadiri Kegiatan 'Ibu Sehat Keluarga Kuat': Anak Indonesia Generasi Emas Masa Depan
Siti Atikoh Ganjar menghadiri sosialisasi 'Ibu Sehat Keluarga Kuat' di Kapuk, Jakbar. Dia menekankan anak Indonesia merupakan generasi emas masa depan. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idStunting atau anak kerdil akibat kurang gizi masih menjadi persoalan besar yang mendesak untuk diselesaikan bersama. Sebab, anak yang mengalami stunting akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan produktivitas rendah, yang akan menghambat pertumbuhan ekonomi, dan semakin menimbulkan persoalan ketimpangan dan kemiskinan.

Demi pencegahan di masa depan, pemberian intervensi terkait stunting harus tepat sasaran. 

Tren penurunan angka prevalensi stunting di Tanah Air pada 2016-2021 rata-rata turun 1,6 persen per tahun, sementara  pada 2021-2022 rata-rata turun 2,8 persen per tahun. Sehingga, pada 2022 angka prevalensi stunting di Indonesia menjadi 21,6 persen.

Untuk membantu pemerintah menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, relawan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD menggelar kegiatan sosialisasi 'Ibu Sehat Keluarga Kuat' di daerah Kapuk, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2023).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu program strategis dalam mendukung visi dan misi Ganjar-Mahfud untuk mempercepat pembentukan manusia Indonesia unggul yang berkualitas, produktif dan berkepribadian. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Relawan mengundang Siti Atikoh Supriyanti, istri dari Ganjar Pranowo, untuk hadir memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya memperhatikan kesehatan. Dalam program ini, Atikoh memberikan pemahaman kepada ibu-ibu mengenai pentingnya masa tumbuh kembang anak pada 1.000 hari pertama sejak awal masa kandungan sampai memasuki umur 2 tahun.

Selain memberikan penyuluhan mengenai makanan bergizi, Kegiatan itu juga menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan pemeriksaan berat badan anak.

"Ibu-ibu harus sehat. Karena ibu merupakan tulang punggung keluarga. Ibu yang menjaga keluarga. Terutama bagi ibu yang sedang hamil, itu harus sehat," kata Atikoh di depan ibu-ibu saat menghadiri acara kegiatan 'Ibu Sehat Keluarga Kuat'.

Dia mengatakan, ibu hamil dan mempunyai balita harus memperhatikan asupan gizi, terutama protein dan karbohidrat.

"Protein itu paling mudah didapat dari telur. Mudah didapat dan gampang diolah. Sementara untuk anak perempuan remaja juga harus diperhatikan, karena seringkali mengalami anemia. Intinya Ibu dan anak harus sehat," tambah Atikoh.

Menurut Atikoh, masa 100 hari kehamilan itu sangat krusial. Asupan gizi yang cukup bagi ibu dan janinnya akan menentukan masa depan anak yang lahir.

"Anak yang terlahir sehat, tidak mudah sakit dan akan cepat mengakses pengetahuan serta menjadi pandai dan cerdas. Nantinya anak ini akan menjadi generasi emas Indonesia di masa mendatang," kata dia.

Program ini diikuti sekitar 1.000 warga yang berada di sekitar wilayah Kapuk, Jakarta Barat. Seperti diketahui, data dari Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Barat, Kapuk merupakan kelurahan dengan tingkat kasus stunting tertinggi.

Atikoh menyampaikan, untuk memastikan ketepatan sasaran bantuan stunting, pihaknya harus dapat memetakan kantong-kantong wilayah stunting, serta mengidentifikasi layanan yang harus diperbaiki.

Atikoh berharap melalui program ini kesadaran masyarakat akan terbangun, dan akan hadir komunitas yang turut berpartisipasi dalam mempercepat penurunan stunting.

“Saya harapkan program ini terlaksana dengan tepat sasaran dan berkelanjutan, serta menginspirasi banyak pihak lain di wilayah Jakarta Barat untuk ikut berkontribusi nyata menurunkan angka stunting,” tuturnya.

Program ini, kata Atikoh, juga merupakan replikasi dari keberhasilan penurunan stunting yang sudah dilakukan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah (Jateng). Ganjar Pranowo saat masih menjadi Gubernur Jateng diberikan penghargaan Satyalencana Wira Karya karena dianggap berjasa dalam menurunkan angka gizi buruk (stunting) di wilayah yang dipimpinnya.

Merujuk Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), stunting di Jateng tahun 2018 sekitar 24,4 persen. Lalu turun pada 2019 menjadi 18,3 persen.

Pada tahun 2020 turun lagi 14,5 persen, Tahun 2021 menjadi 12,8 persen hingga pada tahun 2022 berada di angka 11,9 persen.

Ganjar mengatakan penurunan angka stunting tersebut berkat program yang digagas seperti "Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng" (5Ng)-"Jateng Semangat Menjaga Ibu Hamil", "Jo Kawin Bocah"-"Jangan Menikah Muda", "One Student One Client".

Jadi program 'Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng' itu memeriksakan sejak awal kehamilan terus memberikan asupan gizi yang baik, mengontrol terus-menerus, dan suaminya harus peduli. Sampai anaknya lahir diberi ASI eksklusif dan itu perhatian yang perlu dikontrol.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut