Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PHR Terapkan Teknologi CEOR, Dongkrak Produksi Minyak di Lapangan Tua
Advertisement . Scroll to see content

B20 Summit India, UMKM Perlu Akses Pendanaan dan Teknologi Guna Percepat Transisi Energi

Jumat, 25 Agustus 2023 - 15:34:00 WIB
B20 Summit India, UMKM Perlu Akses Pendanaan dan Teknologi Guna Percepat Transisi Energi
Senior Vice President Research and Technology Innovation Pertamina Oki Muraza di forum BNEF yang diselenggarakan di New Delhi (24/8/2023). (Foto: dok Pertamina)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Transisi energi di Indonesia harus melibatkan UMKM yang memiliki porsi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka dari itu, perlu ada akses terhadap pendanaan dan teknologi agar UMKM dapat maksimal menjalankan perannya sebagai penyedia kebutuhan masyarakat dan lapangan pekerjaan agar masyarakat pedesaan bisa meningkatkan pendapatannya.

Pada presentasinya di forum BNEF yang diselenggarakan di New Delhi (24/8/2023), Senior Vice President Research and Technology Innovation Pertamina Oki Muraza mengatakan, pentingnya keterlibatan UMKM dalam transisi energi di Indonesia karena kita memerlukan peran masyarakat pada penyediaan bahan baku yang dibutuhkan untuk pengembangan energy low carbon.

Sehingga, dalam proses itu ada Job Creation yang bisa dinikmati oleh masyarakat dan korporasi juga mendapatkan manfaat dari karbon kreditnya.

“Tantangannya adalah akses terhadap capital atau pendanaan dan akses terhadap teknologi kepada UMKM agar mereka dapat maksimal memainkan perannya dalam transisi energi dengan memberikan keuntungan kepada masyarakat dan korporasi,” kata Oki.

Oki melanjutkan, sebagai negara berkembang yang memiliki banyak sumber daya alam yang berlimpah, Indonesia mendorong agar negara maju dapat memberikan arus pendanaan ke negara berkembang supaya mereka bisa mengembangkan teknologi dan implementasinya dengan bantuan dari negara-negara maju yang memiliki dana.

“Saat ini dunia memiliki gap dalam perekonomian antara negara sangat maju dengan negara berkembang. Negara sangat maju GDP per kapitanya sudah di atas 50.000 Dolar AS, tetapi ada juga negara-negara berkembang, seperti Indonesia yang GDP per kapitanya masih di bawah 5.000 Dolar AS per kapita. Jadi, kita mengharapkan capital flow ini sebagai bentuk dari amanat CBDR atau Common but Differentiated Responsibilities,” tuturnya.

Dia menjelaskan, dengan melibatkan UMKM dalam transisi energi ini, Indonesia ingin menggabungkan bantuan dari internasional, di mana terdapat lapangan pekerjaan untuk masyarakat dan juga keuntungan perusahaan dalam upaya mempercepat transisi energi.

“Harapannya, transisi energi di Indonesia itu dapat menjadi role model bagaimana keterlibatan masyarakat dan juga membuka lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di pelosok dan bagaimana juga transisi energi itu bisa berjalan dengan Nature-Based Solutions,” ujar Oki.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional dan menyerap tenaga kerja besar, sehingga harus menjadi bagian penting dalam percepatan transisi energi.

"Pertamina telah menjalankan program Desa Energi Berdikari di 52 wilayah untuk memberikan akses energi terbarukan kepada UMKM dan masyarakat, sehingga bisa mandiri energi," ucap Fadjar.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut