Badan Geologi: Retakan Anak Krakatau Normal, Tak Perlu Dikhawatirkan
JAKARTA, iNews.id – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan retakan pada Gunung Anak Krakatau sebagai hal yang wajar. Kondisi tersebut lumrah terjadi setelah gunung mengalami erupsi.
Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo menuturkan, letusan gunung api lazimnya meninggalkan bekas atau perubahan bentuk pada gunung tersebut. Salah satunya retakan. Ini antara lain terjadi pada Gunung Kelud.
”Misalkan Gunung Kelud (erupsi), terus hari berikutnya dikunjungi itu kan dindingnya tidak halus, penuh dengan retakan dimana-mana, itu hal wajar,” kata Antonius kepada iNews.id, Rabu (2/1/2019). Pernyataan ini merespons informasi yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang adanya dua retakan baru di badan Gunung Anak Krakatau.
Antonius kembali mencontohkan peristiwa amblesnya Jalan Gubeng di Surabaya. Kondisi jalan setelah longsor juga ditemukan retakan di beberapa bagian jalan yang tidak ikut ambles. Pada prinsipnya, retakan pada gunung setelah erupsi merupakan hal biasa.
”Itu normal, gunung dimanapun kalau setelah meletus pecah-pecah gak karuan. Dindingnya ada yang runtuh, ada yang meledak, ada yang terlempar kemana mana,” ujar dia.