Bahlil Pamer Lifting Migas Tembus Target APBN usai 17 Tahun
"Di 2025 target kita APBN 605.000 barel per day. Dan saya janji kepada Bapak-Ibu semua karena ini sudah masa bulan Oktober atas perintah Bapak Presiden InsyaAllah target lifting 2025 akan tercapai di dalam APBN," kata Bahlil.
Ketua Umum Partai Golkar itu menceritakan, sebelum era reformasi, lifting minyak Indonesia sempat mencapai 1,5 juta barel per hari dengan konsumsi 500.000 barel per hari. Alhasil Indonesia mengalami era kejayaan minyak dan gas (migas) lewat ekspor dan berkontribusi terhadap 40 persen penerimaan negara.
Sementara saat ini, posisi produksi dan konsumsi minyak berbanding terbaik. Kebutuhan minyak per hari diperkirakan tembus 1 juta barel, di samping produksi harian yang terus menyusut menjadi 580.000 barel pada tahun 2024.
Bahlil mengatakan dalam mewujudkan kemandirian energi, telah disusun beberapa strategi untuk meningkatkan produksi minyak di dalam negeri. Ia mengatakan, saat ini setidaknya terdapat sekitar 40.000 sumur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, namun hanya sekitar 16.700 sumur yang memproduksi minyak.
Bahkan sebagian besar dari sumur-sumur tersebut merupakan bekas peninggalan Belanda yang saat ini sudah tidak lagi produktif menghasilkan minyak. Bahlil menyebut peningkatan produksi minyak dapat dilakukan dengan tiga cara.
Pertama penerapan teknologi EOR (Enhanced Oil Recovery), pembangunan sumur eksplorasi, dan reaktivasi sumur idle.
"Target Bapak Presiden, di 2029-2030, lifting kita harus mencapai 900-1 juta barel per day. Itu target. Maka kami bekerja keras betul," pungkas Bahlil.
Editor: Puti Aini Yasmin