Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Resmikan Pabrik Lotte Chemical Indonesia: Salah Satu Prestasi Jokowi
Advertisement . Scroll to see content

Bahlil Soroti Biaya Tinggi Pilkada 2024: Kalau Dipertahankan, Mau Jadi Apa Demokrasi Ini?

Jumat, 13 Desember 2024 - 07:02:00 WIB
Bahlil Soroti Biaya Tinggi Pilkada 2024: Kalau Dipertahankan, Mau Jadi Apa Demokrasi Ini?
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan sambutan dalam acara puncak hari ulang tahun (HUT) ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024). (Foto: Kabar Golkar/YouTube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadahalia menyoroti kontestasi Pilkada 2024. Pelaksanaan pilkada memakan biaya yang tinggi.

Bahlil menyebut tak hanya Partai Golkar yang merasakan hal ini. Biaya tinggi ini bukan hanya dirasakan pihak yang menang, tapi mereka yang kalah.

"Pemilukada baru selesai, banyak kenangan cerita dan tulisan dari lubuk hati maupun dari lubuk-lubuk yang lain. Hampir suaranya semuanya sama, kok pilkada cost-nya tinggi ya," ucap Bahlil, di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor, Kamis (12/12/2024).

Belum lagi masalah tingginya biaya, Bahlil menyinggung pihak-pihak yang kalah dalam pilkada justru saling menyalahkan satu dengan yang lain. Ada juga pihak-pihak yang merasa bersih dan kotor.

"Setelah pilkada sekarang mulai kita mengatakan saling menyalahkan antara satu dengan yang lain. Ada yang merasa bersih dan yang lain kotor. Ada merasa membawa institusi A ikut intervensi," ungkapnya.

Dia menyayangkan sikap-sikap tak legowo dari pihak-pihak yang kalah, padahal menurutnya seluruh warga negara merupakan anak bangsa. Dia lantas menyinggung semua partai yang memegang kekuasaan mengetahui persis ilmu-ilmu perpolitikan.

"Golkar berpandangan tidak untuk kita saling menyalahkan antara satu dengan yang lain. Kalau itu salah, salah kita semua dan kalau itu benar adalah benar kita semua," ucapnya.

"Hampir sebagian partai politik besar pernah mengalami kekuasaan, terutama Golkar. Partai yang lain juga pernah mengalami kekuasaan dan ilmunya ini sebenarnya sama-sama tahu, ini sama-sama tahu, cuma ada yang pergi ada yang baru," sambungnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut