Bahlil Ungkap RI Butuh 6,2 Juta Tenaga Kerja di Sektor Energi hingga 2030
"Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa lapangan pekerjaan tidak ada, saya pikir harus kita menjadi introspeksi kolektif. Dan jangan kufur nikmat gitu. Tapi bagaimana kita mendekatkan kualitas diri kita untuk melakukan penyesuaian," katanya.
Bahlil pun mengajak generasi muda, untuk mulai mempertimbangkan jurusan di bidang energi pada tingkat perguruan tinggi. Dia menyebut, dunia kerja, terutama di sektor energi saat ini menuntut keahlian dan profesionalisme, tidak cukup hanya bermodalkan kemampuan berpidato atau menjadi aktivis seperti zaman dahulu.
"Kalau dulu cukup kita jadi aktivis, bisa pidato, bisa olah-olah dapat pekerjaan. Kalau sekarang nggak bisa. Dunia sudah berubah. Sudah harus profesional. Kalau generasi saya itu generasi olah-olah. Sekarang sudah nggak bisa," ucapnya.
Editor: Aditya Pratama