Benda Mirip Rudal di Selayar Akan Diteliti Dislitbangal
"Sehingga data-data yang diperoleh akan dikumpulkan dan di rekam yang bertujuan untuk kepentingan tertentu dari kapal yang mengontrol alat ini," katanya.
"Data yang bisa diambil dari alat survei bawah laut ini diantaranya adalah keadaan dalam laut mulai dari suhu, salinitas, arus, pasang surut, seismik termasuk sumber daya alam seperti mineral dan lain-lain”, tuturnya lagi.
Benny memastikan, benda tersebut bukanlah rudal, melainkan Side Scan Sonar (SSS). Menurut dia, benda tersebut masih aktif jika ditilik dari tanda sensor yang masih berkedip.
"Saya yakinkan alat ini bukan rudal akan tetapi alat Side Scan Sonar (SSS). Kalau dilihat lampu indikatif sensor masih berkedip tentunya alat ini masih aktif dan tetap merekam sampai lampu tersebut mati," ujarnya.
Dia berharap, Dinas Pengembangan dan Penelitian TNI Angkatan Laut (Dislitbangal) bisa meneliti lebih lanjut. Kemudian, juga merekam ulang hasil data yang ada di dalam Side Scan Sonar (SSS).
Kedua unit alat yang memiliki berat masing-masing kurang lebih 5 kg tersebut diantaranya 1 unit berwarna hijau yang ditemukan oleh nelayan setempat Bernama Arifin Lewa pada tanggal 9 Februari 2020. Lalu, 1 unit berwarna oranye ditemukan sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu.
"Kedua alat tersebut bertempel plat yang bertuliskan Made In USA ini juga ditemukan di tempat yang sama yaitu di Pulau Jampea Kabupaten Kepulauan Selayar," pungkasnya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq