Bendungan Jragung Ditargetkan Rampung September 2026, Perkuat Jaringan Irigasi Jateng

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah akan rampung pada September 2026 mendatang. Bendungan ini akan menjadi penopang utama daerah irigasi baru yang saat ini sedang disiapkan

Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, proses impounding (penggenangan) Bendungan Jragung ditargetkan selesai pada Juli 2026, sehingga dapat langsung mencetak sawah pada awal 2026.

Baca Juga

Kenapa Paspor Indonesia Lemah? Berikut 3 Alasannya

"Bendungan ini kita sebut sebagai irigasi premium, jadi kalau ada bendungan, ada irigasinya, kita bisa mengharapkan 3 kali tanam," ucap Dody dalam keterangannya dikutip, Senin (11/8/2025).

Pembangunan Bendungan Jragung dimulai sejak Oktober 2020 oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Bendungan berkapasitas tampung 90 juta m3 ini memiliki luas genangan 451 hektare. 

Baca Juga

Tragedi Perkemahan Ponpes di Sumenep, Santri 15 Tahun Tewas Tenggelam di Bendungan

Manfaat utama bendungan adalah menyuplai air bagi Daerah Irigasi Jragung seluas 4.528 hektar di Kabupaten Demak dan Grobogan. 

Baca Juga

Suplai Air Bersih dari Bendungan Arsari untuk Masyarakat Balikpapan

Selain berfungsi sebagai irigasi, bendungan ini juga memasok air baku sebesar 1.000 liter/per detik, dengan distribusi Kota Semarang 400 liter/detik, Kabupaten Grobogan 250 liter/detik, dan Kabupaten Demak 350 liter/detik.

Jragung juga dirancang sebagai infrastruktur pengendali banjir seluas 3858 hektare, serta berpotensi dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 90 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,4 MW. 

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Sudarto mengatakan, bendungan yang berlokasi di Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian melalui pola tanam Padi-Padi-Palawija. 

Editor: Aditya Pratama